Sampang, Bhirawa
Keberangkatan Bupati Sampang, K.A Fannan Hasib ke lemhanas selama 2,5 bulan ternyata dipastikan berdampak terhadap kinierja pelayanan publik aparat birokrasi. Karena lemahnya dalam pendelegasian tugas dan kewenangan oleh Bupati sebagai pucuk pimpinan birokrasi yang tidak jelas, sehingga sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak punya arah kebijakan untuk menentukan program kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tamsul Ketua LSM Madura Developman wacth (MDW) saat dijumpai Rabu (7/5) kemarin, ia mengatakan keberangkatan Bupati Sampang K.A. Fannan Hasib selam kurang lebih 2,5 bulan mengikuti Lemhanas, sebagai salah satu bukti bahwa kinerja birokrasi di Kabupaten Sampang yang tidak berbasis kinerja.
“Mestinya sekretaris daerah harus peka dan tanggap terhadap situasi seperti ini yang dipastikan selama kepergian Bupati Birokrasi di Sampang akan terganggu, ketika Bupati saja target capaian program prioritas hingga saat ini tidak jelas, apalagi Bupatinya saat ini tidak ada ditempat, hal ini bisa dipastikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai karena mereka merasa tidak terbebani oleh tanggungjawab,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan, Nurhasan LSM lumbung informasi rakyat (LIRA) Sampang, menyatakan selama kepemimpinan K.A.Fannan Hasib yang sudah berjalan satu tahu lebih belum ada program pembangunan yang benar-benar dirasakan langsung oleh masyarakat, akibat pola kepemimpinan tidak punya konsep yang konsdtruktif. [lis]
Keterangan Foto : Bupati Sampang, K.A Fannan Hasib
