25 Wali Murid Kota Batu Nyaris Jadi Korban Penipuan

Petugas Kepolisian terlihat mendatangi SDK Sang Timur menyusul adanya teror telephon yang diterima puluhan orang tua siswa.

(Penelopon Gelap Teror SDK Sang Timur)
Kota Batu, Bhirawa
Puluhan wali murid di SD Katholik Sang Timur dibuat panik dengan adanya telepon gelap yang menghubungi mereka pada Rabu (8/2) pukul 08.00 WIB. Para wali murid tersebut nyaris menjadi korban penipuan massal yang dilakukan penelepon gelap.
Hal ini memaksa Polisi mendatangi SDK Sang Timur untuk proses penyelidikan terhadap penipuan modus baru ini.
Ada sebanyak 25 orang walimurid yang mendapatkan telepon gelap dari oknum tak bertanggung jawab. Oknum tersebut mengabarkan bahwa anak-anak dari para walimurid ini mengalami kecelakaan, dan atau terjatuh saat mengikuti pelajaran olah raga.
Atas kejadian itu para siswa yang dikabarkan kecelakaan tersebut dibawa dan dirawat di Rumah Sakit, serta membutuhkan dana cepat untuk biaya pengobatannya. Untuk itu oknum ini meminta kepada orang tua untuk segera menstranfer sejumlah dana agar anak mereka segera mendapatkan perawatan.
Atas kabar melalui telephon itu, tentu saja membuar para orang tua menjadi panik atas nasib anak mereka.
“Sekitar 25 walimurid tadi datang ke sini (SDK Sang Timur-red). Dan kami sampaikan tidak ada kecelakaan dan semua siswa dalam kondisi dan sehat. Namun mereka tidak percaya dengan pernyataan kami,”ujar Wakasek SDKSang Timur, Dionisius Anjuran, Rabu (8/2).
Akhirnya, para orang tua/ walimurid diajak pihak sekolah untuk melihat langsung anak-anak mereka yang rata-rata siswa kelas 3A, 3B dan kelas 6. Dan beruntung para orang tua ini tidak terburu-buri mentransfer sejumlah uang yang diminta penelepon.
Begitu banyaknya orang tua siswa yang nyaris menjadi korban, memaksa pihak sekolah melaporkan kejadian ini ke Polres Batu. Yang membuat Dionisius heran, penelepon ini sangat paham identitas siswa dan orang tua. Bahkan penelepon paham kalau ada pelajaran olahraga yang sedang berlangsung.
Atas kejadian ini, petugas gabungan dari Polsek Batu dan Polres Batu mengadakan penyelidikan dan langsung meminta keterangan kepada sejumlah saksi. “Kita menghimbau kepada orang tua agar tidak terburu-buru dan panik saat mendapatkan telepon dari orang yang tidak dikenal, sebaiknya dicek terlebih dahulu,” ujar Kasubag Humas Polres Batu, AKP Waluyo.
Dari penyelidikan yang dilakukan sementara, ada dua orang dengan dua nomor handphone yang berbeda. Satu penelepon berjenis kelamin laki-laki dan satu penelepon lainnya berjenis kelamin perempuan. [nas]

Tags: