26 IKM Nusantara Lulus Uji Citra Rasa Kopi

Endang Purweni Kasubdit Minuman dan Bahan Pengawet Dirjen IKM PBKF Kementrian Perindustian (kanan) saat membuka Bimtek Uji Citra Rasa Kopi angkatan ke 2 di Puslit Kopi dan Kakao Indonesia Jember, Selasa (27/8)

Jember, Bhirawa
Dalam kurun waktu dua tahun, sedikitnya 26 IKM Nusantara (IKM dari berbagai kota di Indonesia) lulus uji citra rasa kopi yang diselenggarakan oleh Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Pangan, Barang dari Kayu dan Furniture (Direjen IKM PBKF) Kementrian Perindustrian kerjasama dengan Puslit Kopi dan Kakao Indoneia di Jember.
Berdasarkan data di Kementrian Perindustrian, 26 IKM yang lulus uji citra rasa ini setelah mengikuti bimtek uji citra rasa kopi yang digelar secara bertahap. Angkatan pertama (2018) dikuti 15 IKM, dan tahap kedua (2019) diikuti 11 IKM.
“Untuk tahap kedua ini, berasal dari IKM perwakilan Kab.Bangli dan Kab. Tabanan (Bali), IKM Kab Bandung, IKM Kabupaten Wonosobo, IKM Kabupaten Bondowoso, IKM Kabupaten Temanggung, IKM Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara,” ujar Endang Purweni, Kasubdit Minuman dan Bahan Pengawet Dirjen IKM PBKF Kementrian Perindustian usai membuka Bimtek Uji Citra Rasa Kopi angkatan ke 2 di Puslit Kopi dan Kakao Indonesia Jember, Selasa (27/8).
Menurut Endang, para peserta bimtek ini berasal dari IKM kopi / kedai kopi di masing-masing daerah. Mereka direkomendasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk mengikuti kegiatan ini.” Persertanya tidak bisa banyak agar diseminasi lebih luas,” kilahnya.
Endang mengaku, dengan memberikan bimtek Uji Citra Rasa Kopi ini diharapkan para IKM bisa menjadi pencicip kopi yang baik. “Dengan cara mencicipi, mereka mampu membedakan rasa. Sehingga mereka bisa memenuhi selera para penikmat kopi. Serta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi,” ujarnya.
Dikatakannya, IKM memiliki peran startegi dalam perekonomian dan perkembangan industri nasional. Secara nasional pertumbuhan IKM sebesar 4 juta unit usaha dan mampu menyerap 10 juta tenaga kerja.” Saat ini mengkonsumsi kopi bukan sekedar kebutuhan, tapi sudah menjadi gaya hidup. Terbukti, tren peningkatan konsumsi kopi dalam negeri diprediksi mencapai 8% per tahun,” ujarnya pula.
Oleh karena itu, pengembangan produks IKM merupakan upaya pemerintah untuk melakukan pembinaan terhadap IKM dalam mendesain, mengembangkan dan meluncurkan produk yang berdaya saing di pasar luar dan dalam negeri.
“Pengembangan produk yang dapat dilakukan melalui diversifikasi, hilirasi dan standarisasi merupakan kegiatan yang tepat untuk peningkatan nilai tambah bagi IKM di Indonesia yang disesuaikan dengan potensi dan kemampuan daerah,” pungkasnya. [efi]

Tags: