26 Paket Proyek Dinas PU Bina Marga Belum Dilelang

Jalan poros desa dan kabupaten di Kabupaten Jombang hingga Selasa (12/5) kemarin banyak yang rusak berlubang seperti kolam saat musim hujan.

Jalan poros desa dan kabupaten di Kabupaten Jombang hingga Selasa (12/5) kemarin banyak yang rusak berlubang seperti kolam saat musim hujan.

Jombang, Bhirawa
Program perbaikan dan peningkatan kualitas jalan rusak Pemkab Jombang anggaran APBD 2015 nampaknya bakal terhambat. Pasalnya masih ada sebanyak 26 proyek fisik yang nilainya miliaran  di Dinas PU Bina Marga hingga kini belum dilelang.
Kabid Perencanaan Dinas PU Bina Marga Setiawan Afandi mengatakan, ada tiga kategori paket proyek di Dinas PU Bina Marga. Pertama adalah proyek dengan nilai di bawah Rp 200 juta yang prosesnya menggunakan sistem Penunjukan Langsung (PL). Kemudian proyek dengan nilai antara Rp 200 juta sampai Rp 2,5 miliar dan proyek  dengan nilai di atas Rp 2,5 miliar. “Proses lelang pada semua paket proyek masih terus dilakukan. Dan kami optimistis sebelum perubahan APBD 2015 dilakukan, semua paket proyek sudah selesai lelang dan sudah dilaksanakan,” kata Setiawan, Senini (25/5).
Untuk proyek Penunjukan Langsung (PL) dikatakannya ada sembilan paket proyek di kategori ini, bersumber dari APBD dan semua sudah dalam pelaksanaan. Sedangkan untuk proyek dengan nilai antara Rp 200 juta sampai Rp 2,5 miliar dikatakan Setiawan, ada total 26 paket proyek. “Dari jumlah itu, baru lima paket proyek yang sudah selesai lelang. Sedangkan 21 paket sisanya masih dalam proses, dan kami upayakan selesai bulan depan,” imbuhnya.
Masih menurut Setiawan, untuk paket proyek dengan nilai di atas Rp 2,5 miliar, di PU Bina Marga ada 25 proyek. “Dari jumlah itu yang sudah pelaksanaan ada lima paket, 15 sudah lelang dan tinggal dilaksanakan, sedangkan lima lainnya masih proses lelang,” bebernya.
Terkait adanya keterlambatan lelang ini, Setiawan mengatakan, penyebabnya salah satunya adalah  karena kontraktor yang mendaftar dan menawar banyak yang tidak memenuhi syarat. “Memang ketat verifikasinya, dan kontraktor yang tidak bisa melengkapi syarat-syarat yang ada bisa gugur. Kami tidak ingin proyek perbaikan jalan dan penerangan jalan dikerjakan oleh kontraktor dengan kualitas rendah,” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya kalangan dewan dari Komisi C DPRD telah memanggil Dinas PU Bina Marga terkait masih banyaknya jalan rusak yang belum diperbaiki. Kalangan dewan menyoroti penyerapan APBD untuk pembangunan infrastruktur yang dinilai sangat lamban. Pasalnya dari alokasi anggaran sebesar Rp 200 miliar pada PU Bina Marga dan PU Ciptakarya baru terserap 6 persen. “Padahal sekarang ini sudah memasuki Mei, yang sebentar lagi sudah memasuki PAPBD . Masak ploting anggaran APBD 2015 yang mencapai Rp 200 miliar masih terserap 6 persen. Sementara kami banyak dikomplain masyarakat terkait banyaknya jalan rusak,” kata Ketua Komisi C  Mas’ud Zuraimi beberapa waktu lalu. [rur]

Tags: