274 Guru RA dan Madrasah Terima Insentif

GTT di Kota Probolinggo berinteraksi dengan muridnya tentang jaga jarak di Covid 19. [wiwit agus pribadi]

GTT-PTT di Kota Probolinggo Tetap Mendapat Honor Normal
Probolinggo, Bhirawa
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19 Kemenag Kabupaten Probolinggo menyalurkan bantuan kepada 274 orang guru Raudlatul Atfal (RA) dan Madrasah. Di waktu yang sama GTT-PTT di Kota Probolinggo tetap mendapat honor normal.
Bantuan berupa insentif senilai total Rp41.100.000 itu, dikumpulkan melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag Kabupaten Probolinggo. Masing-masing guru RA dan Madrasah yang terdaftar dalam penerimaan insentif itu mendapatkan bantuan senilai Rp150.000. Adapun pendistribusiannya dibagi menjadi beberapa gelombang yang telah dilakukan sejak Rabu – Kamis (6-14/5). Hal ini diungkapkan Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Santoso, Kamis (14/5).
Dari 24 KUA pada setiap kecamatan yang ada, penyaluran insentif itu dibagi di tujuh tempat, yakni di KUA Paiton, KUA Kraksaan, KUA Gading, KUA Gending, KUA Tongas, KUA Leces dan KUA Wonomerto.
Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo didampingi Ketua Dhrama Wanita Persatuan (DWP), Kasubag TU dan Perwakilan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kemenag menyalurkan langsung bantuan instensif itu di setiap lokasi pendistribusian.
Menurut Santoso, kegiatan ini bentuk kepedulian keluarga besar Kemenag, kepada warga terdampak pandemi Covid 19 yang telah berjuang membantu Kemenag selama ini. ”Semoga bantuan ini bermanfaat, apalagi ini bulan mulia. Bulan yang mengajarkan manusia tentang proses kesalehan sosial,” ujarnya.
Selain bantuan berupa insentif kepada guru RA dan Madrasah, Kemenag Kabupaten Probolinggo juga telah mendistribusikan bantuan kepada guru mengaji Musalla. Selain itu, para Penyuluh Agama Islam yang tergabung dalam FKPAI Kemenag Kabupaten Probolinggo, secara estafet juga bergerak menyalurkan bantuan pangan, masker hingga penyemprotan disinfektan, di tempat ibadah pada masing-masing kecamatan.
Di lain pihak ratusan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT-PTT) Kota Probolinggo masih bisa bernapas lega. Meski kegiatan belajar mengajar tidak berlangsung dengan normal karena wabah korona, mereka dipastikan tetap mendapatkan gaji.
Selain gaji, GTT dan siswa juga mendapat bantuan paket internet untuk kegiatan belajar jarak jauh yang berlangsung selama pandemi. Sejauh ini, di Kota Probolinggo terdapat 532 GTT-PTT.
“GTT tetap mendapatkan gaji karena meski situasi pandemi Virus Corona ini kegiatan belajar mengajar tetap ada melalui TI (teknologi informasi),” ujar Ketua PGRI Kota Probolinggo, Slamet Zainul Arifin.
Menurutnya, para GTT dan PTT tetap melakukan absensi seperti biasa dari pukul 07.00 dan pukul 13.00. Karena ada sistem pembelajaran online, juga ada insentif berupa paket data dan pulsa. ”Bagi yang bisa menggunakan android mendapatkan paket data, sedangkan yang ponselnya bukan android, mendapatkan pulsa untuk SMS,” ujarnya.
Slamet menegaskan, meski Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) belum turun, gaji GTT dan PTT tetap akan diterima. Selama ini untuk gaji GTT PTT bersumber dari Bosda. Dinas sudah memastikan GTT dan PTT tetap mendapat gaji meski Bosda belum dicairkan. Mengenai besaran gaji, Slamet mengatakan, GTT mendapatkan Rp1 juta per bulan, sedangkan PTT memperoleh Rp800 ribu dan GTT K2 mendapat Rp1,2 juta per bulan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Moch Maskur juga memastikan GTT dan PTT di Kota Probolinggo tetap akan mendapatkan gaji meski kegiatan belajar mengajar tidak berlangsung normal. ”Sistem penggajiannya tidak menggunakan per jam mengajar, tapi per minggu. Gajinya dianggarkan melalui Bosda,” tambahnya. [wap]

Tags: