287 Desa di Kabupaten Sidoarjo Warganya BAB Sembarangan

Dinkes Kab Sidoarjo terus mensosialisasikan pada warga agar mempunyai jamban yang bersih dan sehat dan tidak BAB sembarangan. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Kesadaran warga desa di Kab Sidoarjo untuk Buang Air Besar (BAB) pada tempat yang sehat, masih sangat memprihatinkan.
Data yang berhasil didapat dari Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, dari sebanyak 353 desa atau kelurahan yang ada di kabupaten ini, hanya sebanyak 66 desa saja yang dari evakuasi dan verifikasi Dinkes dan tim terkait dari sejumlah OPD di Kab Sidoarjo, yang warganya tidak BAB sembarangan atau ODF (Open Devication Free).
Wilayah kecamatan yang dievaluasi dan verifikasi masih banyak rumah yang BAB sembarangan, diantaranya seperti di Kec Balongbendo, Kec Tarik dan Kec Candi. Jumlah rumah tiap kecamatan tidak sama. Sedangkan wilayah yang dievaluasi kondisi rumah yang tidak banyak BAB sembarangan atau ODF. Diantaranya Kec Sidoarjo Kota dan Kec Tanggulangin.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, dr Zuhaida Mkes, mengaku prihatin dengan masih banyak warga Sidoarjo yang berperilaku buruk itu.
”Ini perilakunya yang harus kita sadarkan, kata orang di Sidoarjo ini banyak orang yang kaya, tapi kok daerah ini masih banyak yang BAB sembarangan, berarti ini perilakunya yang harus disadarkan,” komentar dr Zubaidah, akhir pekan lalu.
Untuk menyadarkan perilaku tidak sehat warganya, maka tiap tahun Dinkes Sidoarjo terus memotivasi dengan melakukan kegiatan pemicuhan sanitasi total berbasis masyarakat.
Dari sosialisasi itu, harapannya supaya warga Sidoarjo timbul kesadarannya dalam BAB dengan cara -cara yang sehat. Misal warga tidak lagi BAB secara sembarangan di pekarangan kosong atau di sungai ataupun pada jamban yang tidak sehat. Tetapi setiap rumah diharapkan bisa punya jamban sendiri yang bersih dan sehat.
Tahun 2018 ini kegiatan pemicuhan sanitasi total itu telah diprogramkan pada 15 desa pada 18 kecamatan. Kecamatan yang sudah diantaranya Kec Wonoayu, Kec Krian, Kec Balingbendo dan Kec Prambon.
”Kami berikan kesadaran pada warga, kalau BAB sembarangan itu selain tidak sehat juga jorok dan tidak pantas dari sisi estetika,” kata mantan Kepala Puskesmas Taman itu.
Sejumlah penyakit yang bisa ditimbulkan dari kegiatan BAB sembarangan itu, kata dr Zubaidah, misalnya diare, kolera, disentri dan typhus. Penyakit ini bisa berdampak pada warga baik secara tidak langsung maupun tidak langsung. Tapi jangan sampai remehkan penyakit ini. Sebab kalau sampai banyak yang jadi korban bisa menjadi kondisi luar biasa (KLB) alias darurat.
”Makanya kita maupun generasi kita harus menjadi generasi yang sehat,” kata dr Zubaidah.
Data yang didapat soal masih banyak rumah yang BAB sembarangan itu, kata dr Zubaidah, sudah dikirimkan pada Dinas Perumahan Permukiman (Perkim) Kab Sidoarjo, yang mempunyai Tupoksi menyediakan jamban sehat bagi rumah tangga tidak mampu.
Informasinya akan direalisasikan tahun 2018 ini. Sekitar 3.305 rumah tidak mampu telah diverikasi lagi Dinas Perkim Sidoarjo. Akhirnya susut jadi 2.000 an rumah yang akan dibantu dibuatkan jamban sehat. [kus]

Tags: