297 Siswa SMP-MTs Tak Ikuti UN 2016

Wabup Madiun, Drs. H. Iswanto, M.Si (pakai kopyah) meninjau pelaksanaan Unas tingkat SMP di Kab. Madiun, Senin (9/5). [sudarno/bhirawa]

Wabup Madiun, Drs. H. Iswanto, M.Si (pakai kopyah) meninjau pelaksanaan Unas tingkat SMP di Kab. Madiun, Senin (9/5). [sudarno/bhirawa]

(Sebagian Sekolah di Jatim Masih Gunakan UN Manual)
Situbondo, Bhirawa
Pelaksanaan UN (ujian nasional) perdana untuk siswa tingkat SMP/MTs dan sederajat di Kabupaten Situbondo, berjalan lancar dan sukses pagi kemarin (9/5). Hanya saja, setelah dilakukan pendataan, sedikitnya 297 siswa yang tersebar di Kabupaten Situbondo tidak mengikuti UN karena berbagai alasan. Salah satu di antaranya, siswa memilih berhenti melanjutkan sekolah dan sebagian karena musibah atau kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas).
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Sukarnadi, angka sebesar itu paling banyak menimpa sekolah SMP terbuka dan SMP swasta yang ada di Situbondo. Salah satu di antaranya, terjadi di SMP Terbuka di Kecamatan Banyuputih sebanyak 19 siswa; SMP Ibrahimy sebanyak 30 siswa; SMP Terbuka di Asembagus sebanyak 25 siswa. “Sekolah lainnya bervariasi, dari angka 10 hingga belasan siswa yang tidak bisa mengikuti UN SMP-MTs,” tegas Sukarnadi, kemarin.
Sementara itu, hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) serentak di Kabupaten Bojonegoro tidak diikuti  oleh satu orang pelajar SMP Negeri I. Lantaran tengah menjalani perawata di rumah sakit, akibat terserang penyakit. Siswa atas nama M Aditiyah Ramansyah diwajibkan mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tanggal 16 Mei mendatang.
UN Manual
Sementara itu, hari pertama ujian nasional (UN), sebanyak 2300 siswa dari total 5300 siswa Sekolah Tingkat Pertama (SLTP) mengerjakan soal unan menggunakan sistim online. Dinas Pendidikan Kota Kediri beralasan  karena baru pertama kali ini ujian menggunakan sistem online, maka tidak semua sekolahan siap menggunakannnya.
Kendati demikian, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto mengatakan tahun depan semua lembaga pendidikan dikediri baik negeri maupun swasta sudah menggunakan computer. “Untuk tahun depan kita sudah menggunakan komputer, ini kan baru pertama,” ungkap Siswanto mendampingi Wawali Kota Kediri saat Sidak.
Wakil Wali Kota Kediri Hj. Lilik Muhibbah sidak di SMP Islam YBWPI dan SMP Negeri 2 Kediri, Senin (9/5) mengatakan, dari hasil sidak hari ini seluruh peserta telah siap melaksanakan ujian nasional, termasuk kesiapan pengawas. “Pelaksanaan UN CBT hari ini tidak ada kendala yang terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, dari Ratusan sekolah tingka SMP dan Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Jombang, baru MTsN Tambakberas yang mengikuti Ujian Nasional berbasis computer. Ujian Nasional tingkat SMP di kota santri ini diikuti sebanyak 23.848 siswa.
“Saya bangga dengan apa yang telah dilakukan oleh MTsN Tambakberas dengan menggelar UN berbasis komputer, semoga kedepan dapat disusul sekolah yang lain,” ujar Bupati Nyono Suharli Wihandoko saat memalakukan pemantauan, diseklah yang berada dilingkungan Pesantren Tambakberas Jombang, Senin (9/5).
Dalam pemantauan yang diikuti seluruh Forpimda, Bupati Nyono S Wihandoko melihat langsung pelaksaan UN di SMPN 1 Jombang. Bupati mendoakan para siswa ini dapat menjalani UN dengan baik. “Saya doakan semuanya dapat mengerjakan soal soal ujian dengan baik, dan semuanya dapat lulus 100 persen,” imbuhnya.
Wabup Tinjau UN
Sementara itu, Wakil Bupati Madiun, Drs.H. Iswanto, M.Si bersama rombongan mengadakan peninjauan langsung ke lapangan terkait dengan pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016, tingkat SMP, SMPLB, MTs, Paket B di Kab. Madiun, Senin (9/5). Rombongan Wabup Madiun, meninjau Unas diwilayah Kecamatan. Pilangkenceng (SMPN 1 Pilangkenceng, SMPN 2 Pilangkenceng), Mejayan (MTsN Mejayan).
Sementara, rombongan kedua yang dipimpin oleh Sekda Kab.Madiun, Ir. Tontro Pahlawanto ke Kebonsari dan kec. Dolopo. Sedangkan rombongan ke tiga yang dipimpin oleh Kadin Pendidikan Kab. Madiun, Dr. Suhardi, MM, meninjau pelaksanaan Unas diwilayah Kec. Wungu.
Pada kesempatan ini Wakil Bupati Madiun Drs. H. Iswanto, M.Si menjelaskan bahwa saat ini di Kabupaten Madiun ada 83 Lembaga dengan jumlah peserta 9.342 peserta yang terdiri dari : 27 SMP, dengan 5258 peserta yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sedangkan yang melaksanakan Paper Based Test (PBT) ada 18 SMP dengan 1.341 peserta, 35 MTs dengan 2.727 peserta, 3 SMPLB dengan 16 peserta. Sedangkan jumlah Peserta Program Kesetaraan Paket B/Wusta ada 6 lembaga dengan 138 peserta.
Berdasarkan pantauan langsung dilapangan semuanya dapat berjalan lancar, tertib dan aman.Perlu diketahui, bahwa sekolah yang melaksanaan ujian dimulai Pukul 7.30.00 s/d 9.30, kemudian istirahat, di lanjutkan pukul 10.00 s/d 12.00, kemudian istirahat, dilanjutkan Pukul 13.00 s/d 15.00 selesai. [awi,bas,van,rur,dar]

Rate this article!
Tags: