3.900 Lansia Fakir Miskin Terima Santunan

Bupati serahkan santuanan kepada ratusan lansia fakir miskin dan anak yatim piatu.

Bupati serahkan santuanan kepada ratusan lansia fakir miskin dan anak yatim piatu.

(Antre Pembagian Zakat, Lansia Pingsan)
Kab.Problinggo, Bhirawa
Sedikitnya 300 lansia, 300 fakir miskin dan 300 anak yatim piatu di Desa Triwungan Kecamatan Kotaanyar, menerima santunan berupa bantuan paket sembako. Serta diserahkan pula bantuan 60 karton susu untuk lansia serta 25 tas dan buku untuk anak sekolah yang tidak mampu. Sedangkan di Pabrik air kemasan Alamo sedikitnya 3000 orang, 14 lansia diantaranya pingsang saat antre pembagian akat Rp.50 ribu.
Bantuan yang dilakukan di Balai Desa Triwungan Kecamatan Kotaanyar ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si, Asisten Tata Praja Happy, Forkopimka Kotaanyar dan sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Kepala Desa Triwungan Jamaludin Joni, Kamis (23/6) mengungkapkan bahwa pemberian santunan ini merupakan salah satu bentuk perhatian dan kepedulian terhadap para lansia, fakir miskin dan anak yatim paitu. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya,” katanya.
Sementara anggota Komisi VIII DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin mengatakan bahwa saat ini para kepala desa sedang banyak mengucurkan anggaran, baik melalui Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD). “Tetapi ADD dan Dana Desa ini akan turun tatkala SPJ sudah selesai. Kalau tidak cair, berarti kepala desanya yang tidak beres. Supaya bisa segera cair, serahkan pengerjaan SPJ ini kepada ahlinya,” katanya.
Menurut Hasan, saat ini sudah banyak program bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat, khususnya kepada para lansia. Bahkan para lansia dibuatkan wadah organisasi karena sudah banyak anak-anak muda yang lupa kepada orang tuanya.
“Organisasi ini dibuat supaya para generasi muda mau menghormati orang yang lebih tua. Tumbuhkan kembali kegiatan lansia di desa-desa, salah satunya posyandu lansia sebagai upaya memberdayakan para lansia,” jelasnya.
Lebih lanjut Hasan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk meningkatkan amal ibadah dengan cara hablum minallah dan hablum minannas. “Jadikanlah bulan suci Ramadan ini untuk merestorasi diri dari sebelumnya agar bisa lebih baik lagi. Sebab banyak orang yang sudah tahu tetapi tidak mau mengamalkan apa yang sudah diketahuinya. Semoga Ramadhan ini menjadi wadah introspeksi diri agar ke depan bisa lebih baik lagi,” pungkasnya.
Sedangkan ikut antre pembagian zakat oleh salah satu perusahaan air minum kemasan di Desa Banjar Sari, Kec Sumberasih, Kab Probolinggo, belasan Lansia pingsan. Mereka pingsan, lantaran tak kuat menahan panas matahari di saat berpuasa.
Sebanyak 3.000 warga dari empat desa mengantre di depan pabrik Alamo. Mereka antre sejak pukul 10.00 WIB. Akibatnya, arus lalu lintas di Jalan Raya Tongas, Desa Banjarsari pun tersendat. Tiga jam menunggu, warga belum juga mendapat kepastian.
Aksi saling dorong pun tak terhindarkan. Hal itu menyebabkan wanita lanjut usia pingsan. Bahkan beberapa di antaranya, nyaris terinjak-injak. Korban pingsan pun terus berjatuhan, lantaran pihak pabrik tak kunjung membagikan uang. “Uangnya masih dalam perjalanan dari Surabaya,” sahut Emy, dari manajemen pabrik.
Sekitar pukul 13.30 WIB, uang yang ditunggu baru datang. Saat itu, sudah ada 14 Lansia yang pingsan. Pembagian pun dilakukan dengan kawalan ketat petugas TNI dan Polri, lantaran massa terus mendesak masuk.
“Tidak setimpal dengan mengantrenya, sudah menunggu tiga jam lebih tapi dapatnya hanya Rp 50 ribu,” kata Siti Aisyah. Menurutnya, jumlah tersebut hanya cukup untuk membeli beras saja.
Sementara itu, puluhan warga mengaku kecewa, lantaran tidak mendapat uang. “Padahal kata Kadesnya bisa mendapat angpau asal bawa fotokopi KTP,” kata salah seorang warga Banjarsari, Lastri. [wap]

Tags: