300 Crosser Segera Taklukan Sirkuit Brantas

CrosserKota Batu,Bhirawa
Sedikitnya 15.000 penonton akan menyaksikan Indonesia Enduro Championship (IEC) Prestigious. Kegiatan spektakuler yang digelar dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 Kota Batu akan dilaksanakan di Stadion Luar Brantas, Sabtu-Minggu (15-16/11). Sekitar 300 pebalap akan melakukan olahraga ekstrem di lintasan Stadion Brantas itu.
IEC ini berbeda dengan olahraga ekstrem serupa yang biasa dilakukan di Kota Batu maupun tempat lain. Biasanya sirkuit menggunakan alam pegunungan atau hutan belantara. Tetapi, even kali ini digelar pada sirkuit aspal. Namun jalan aspal tersebut sudah tidak mulus, melainkan dibuat berbagai rintangan sangat menantang.
“Enduro menggunakan jalan beraspal ini adalah yang pertama di Indonesia. Even ini untuk menyemarakkan HUT ke-13 Kota Batu sehingga harus selalu ada yang IEC Prestigious,” ujar Kapten IEC Prestigious, Ridho Faisal,  Rabu (12/11).
Ia menjelaskan ada sebanyak 26 titik rintangan yang mengitari Stadion Brantas. Mulai dari tumpukan kayu, ban mobil, truk dan traktor, lumpur, kubangan hingga batu-batu. Dan rintangan tersebut harus ditaklukan oleh setiap pembalap motor trail (crosser) .
Para peserta dalam IEC akhir pekan di Kota Batu ini berasal dari berbagai daerah. Pebalap yang sudah punya nama di Indonesia, seperti Daniel Tangka, Dani Orlando dan Adis (peringkat 6 di Korea) akan tampil. Begitu juga dengan pembalap-pembalap lokal dari Batu dan Malang akan ikut ambil bagian.
Kompetisi balap itu akan diberlakukan dalam delapan kelas yang terbagi dalam tiga kelompok. Yaitu, build up, lokal dan campuran/modif. Build up terdiri dari E1 Open, E2 Hobby 15 tahun +, E3 Hobby/eks Pro 40 tahun+. Kelompok lokal terbagi ke dalam kela EL Open dan EL2 Hobby. Sedangkan campuran terdiri dari CL1 FFA open, CL2 FFA Hobby dan CL3 Bebek Open.
Dia menjelaskan, pada hari pertama (Sabtu) bakal digunakan full penyisihan. Pebalap akan dilepas satu per satu per satu dengan perhitungan waktu. Sedangkan pada babak final (hari kedua), pebalap akan dilepas bersamaan sesuai dengan kelas yang diikuti.
“Pebalap lokal Batu atau Malang pasti mendominasi dari sisi jumlah peserta. Hal itu terlihat pengalaman even-even yang pernah digelar. Penggemar trail di kota ini tidak hanya sekedar hobby sekarang ini, tetapi juga mengarah ke balap,” pungkas Ridho. (nas)

Tags: