300 Ribu Warga Surabaya Diindikasi Penduduk ‘Gelap’

Penduduk 'Gelap'Surabaya, Bhirawa
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Surabaya menengarai  327.249 warga memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) ganda. Hal ini dikarenakan dari jumlah penduduk yang seharusnya ada 3,2 juta jiwa ini yang diakui Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) hanya sekitar 2,9 juta jiwa di kota Pahlawan.
Temuan ini diketahui setelah sejumlah warga diminta melakukan rekaman elektronik kartu tanda penduduk (e-KTP). Alhasil, mereka semua ternyata sudah melakukan perekaman di tempat lain.
Dengan demikian, untuk menghindari identitas ganda, kini warga tersebut terpaksa belum memiliki identitas kependudukan yang jelas.
“Jumlah penduduk sebenarnya ada 3,2 juta orang, tapi yang diakui Kemendagri hanya 2,9 juta orang. Sisanya ini memiliki KTP ganda. Dan itu langsung diblokir dua-duanya,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Perkembangan Penduduk Dispendukcapil Surabaya, Arief Boediarto saat ditemui Bhirawa, Kamis (30/6) kemarin.
Menurut Arief, sejumlah warga hanya sementara belum memiliki identitas karena data mereka ganda. Untuk itu, harus dipertanyakan dahulu sebelum e-KTP dicetak, apakah mereka yang memiliki identitas ganda memilih Kota Surabaya atau daerah lain.
Hal itu lantaran mencetak identitas baru tidak bisa dilakukan secara dobel kepada daerah lain. pihaknya akan membersihkan melalui proses terlebih dahulu. “Karena sejak tiga bulan lalu sudah tidak bisa buat KTP reguler,” ujarnya.
Mantan Kasatpol PP Kota Surabaya ini mengungkapkan, e-KTP hanya bisa diberikan untuk satu orang karena dalam rekaman itu akan dilihat sidik jari si pemohon. Semua data itu akan dimasukkan ke database Kementerian Dalam Negeri.
“Jadi, e-KTP ini merupakan program nasional, bukan antar daerah. Jadi, kalau sudah rekam di satu daerah, pastinya kelihatan jika melakukan rekaman lagi,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Suharto Wardoyo mengatakan, sebelum Lebaran kali ini pemohon e-KTP meningkat. Hal ini disebabkan pemohon sudah tidak bisa lagi mencetak KTP biasa atau reguler. ” Sehingga kami harus cetak e-KTP Sejak Februari kemarin,” katanya.
Ia pun berjanji untuk melakukan pendataan penduduk pasca Lebaran. Pasalnya, bukan tidak mungkin Kota Surabaya menjadi serbuan kaum urban. “Pendataan penduduk juga kami lakukan nanti setelah Lebaran,” jelasnya. (geh)

Tags: