![Pasangan pesilat saat tampil di Festival Pencak Silat Tradisional Suramadu 2017 di Krampung Plaza, Sabtu (7/1). [wawan triyanto/bhirawa]](http://harianbhirawa.co.id/wp-content/uploads/2017/01/9-festival.jpg)
Pasangan pesilat saat tampil di Festival Pencak Silat Tradisional Suramadu 2017 di Krampung Plaza, Sabtu (7/1). [wawan triyanto/bhirawa]
Surabaya, Bhirawa.
Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Surabaya terus menggelar event untuk menggali bibit potensial dan mensosialisasikan olahraga beladiri ini ke masyarakat. Selain kejuaraan pengurus juga menggelar Festival Pencak Silat Tradisional Suramadu 2017 di Krampung Plaza, Sabtu (7/1).
Menurut Ketua Umum IPSI Surabaya, Bambang Haryo, festival ini bertujuan untuk mengangkat budaya olahraga pencak silat yang merupakan seni beladiri asli Indonesia. Ia juga berharap kegiatan ini mendapat perhatian pemerintah dan KONI.
“Silat bagian dari budaya asli Indonesia dan kalau silat terus dikembangkan maka bisa berdampak posotif bagi perkembangan wisata,” kata Bambang saat menyaksikan secara langsung acara tersebut.
Selain itu kegiatan ini juga bermanfaat untuk menggali bibit atlet, terutama di nomor seni. “Jadi KONI harus memberikan perhatian lebih karena ini menyangkut prestasi atlet dan pesilat Jatim (Sarah Tria Monita) berhasil meraih juara dunia di Bali 2016,” kata Bambang yang juga anggota DPR RI itu.
Ditemui ditempat yang sama Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Surabaya, Bambang Purwantonegoro memberikan apresiasi kepada IPSI Surabaya yang menggelar festival pencak silat tradisional. Karena event ini juga memberikan manfaat agar warga Surabaya mengenal seni pencak silat. “Kita berharap kegiatan ini terus digelar dan menjadi agenda wisata,” katanya. [wwn]
