34 KK di Lidah Kulon Terima Tali Asih PT Ciputra Development

Penyerahan tali asih dari PT Ciputra kepada warga RT 02 RW 05 Kelurahan Lidah Kulon.

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 34 orang kepala keluarga (KK) di RT 02 RW 05, Kelurahan Lidah Kulon, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, menerima tali asih dari PT Ciputra Development Tbk, Minggu (12/5).
Tali asih berupa uang tunai merupakan kompensasi yang diberikan perusahaan pengembang perumahan ini, kepada warga yang terdampak langsung banjir akibat luapan air yang melintasi saluran drainase warga pada akhir Januari 2019 lalu.
Selain akibat hujan intensitas tinggi pada waktu itu, banjir juga dipengaruhi aliran dari lingkungan sekitar dan belum tuntasnya pengerjaan saluran drainase di wilayah RT 02 menuju Kali Makmur sehingga air menggenangi sebagian rumah warga.
Penyerahan tali asih dilakukan oleh PT. Ciputra Development Tbk kepada perwakilan warga dan Ketua RT 02 RW 05, di kantor pemasaran PT. Ciputra Development Tbk pada Sabtu (11/5/2019) lalu. Sedangkan penyerahan kepada warga dilakukan Ketua RT 02 Arisijanto kepada 34 kepala keluarga yang terdampak langsung genangan air, disaksikan perwakilan dari perusahan properti di Surabaya Barat ini.
“Ada 34 orang yang menerima tali asih. Semua dari RT 2 yang terdampak banjir. Tali asih yang diberikan berupa kompensasi uang totalnya Rp. 10.200.000,” kata Arisijanto, Ketua RT 02 RW 05 Kelurahan Lidah Kulon.
Arisijanto juga menyampaikan terima kasih kepada pihak PT Ciputra Development Tbk, yang telah memberi kompensasi atau bantuan kepada warga. Pemberian bantuan atau tali asih ini merupakan yang ketiga sejak 2017. “Bantuannya sudah diterima oleh warga, dan mewakili warga saya mengucapkan terima kasih,” ujar Arisijanto.
Sementara itu, Didik Daryanto, Head of Permit and Corporate Legal PT. Ciputra Development Tbk mengatakan, pemberian tali asih kepada warga merupakan bentuk tanggung jawab moral perusahaan kepada warga yang bertetangga dengan perusahaan.
“Mewakili perusahaan, bantuan ini adalah bentuk dari kepedulian kami, meski bila melihat kondisi warga sebetulnya apa yang kami berikan ini tidak ada apa-apanya, ini tanggung jawa moral kami,” terang Didik Daryanto, saat menyaksikan pemberian tali asih kepada warga di rumah Ketua RT 02.
Didik Daryanto menuturkan, persoalan banjir tahunan ini disebabkan belum tuntasnya pengerjaan saluran drainase yang melintasi wilayah RT 02 menuju Kali Makmur, yang debit airnya dipengaruhi curah hujan yang tinggi di wilayah Surabaya barat.
“Persoalan utama adalah pengaturan drainase yang baik. Ini menjadi perhatian dan terus menerus dievaluasi dari beberapa periode. Beberapa bagian saluran perlu diperbaiki, juga pengaturan debit air dari area waduk perlu dikontrol dengan benar dan konsisten,” ungkap Didik Daryanto.
Didik Daryanto berharap, optimalisasi waduk yang akan dilakukan nantinya dapat mengontrol aliran air yang mengarah ke permukiman warga. Saat ini optimalisasi waduk belum selesai dilakukan, dengan kondisi masih sama seperti semula.
“Harapannya nanti setelah waduk sudah bisa kami kelola, aliran air yang melalui warga di pedukuhan Sepat terutama di RT 02 ini bisa lebih terkontrol. Pastinya kami tidak ingin ada dampak negatif terhadap warga di seputaran area proyek kami, itu yang paling pokok,” katanya. [iib]

Tags: