36 Desa Rawan Kurang Air Bersih

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Lamongan, Bhirawa
Musim kemarau yang masih setia hingga bulan Agustus ini menyebabkan warga Lamongan mulai merasakan kritis air bersih. Fenomena ini seperti yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Hingga kini sudah terdeteksi ada dua kecamatan di Kota soto ini yang masyarakatnya mulai merasakan kekurangan air bersih akibat musim kemarau.Dua Kecamatan tersebut masing-masing Kecamatan Kembangbahu dan Kecamatan Sugio.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Suprapto, Kamis (20/8) kepada Bhirawa mengatakan, saat ini sudah ada laporan dari Camat Sugio dan Kembangbahu yang melaporkan keluhan krisis air bersih di kecamatanya, dan meminta untuk segera disuplai air bersih. “Kedua camat juga mengatakan akan segera mengiirim  surat  resmi untuk meminta bantuan air bersih,” katanya.
Suprapto juga memprediksi delapan kecamatan lain nantinya akan menyusul seperti Kecamatan Sarirejo, Tikung, Kedungpring, Sukodadi, Bluluk, Modo, Mantup dan Sukorame yang merupakan wilayah garis merah rawan kekeringan. Saat ditanya berapa total jumlah Desa yang rawan mengalami kekeringan? Suprapto mengatakan, desa yang rawan akan kekeringan jumlahnya bisa mencapai 38 Desa.
Suprapto juga mengatakan, saat ini masih dalam titik Siaga satu. Namun, pihak BPBD berjanji untuk segera memenuhi kebutuhan air bersih yang diperuntukkan di daerah yang miskin air bersih,Hingga saat ini, Pihaknya mengaku baru berkoordinasi dengan PDAM setempat. “Selama 24 jam penuh BPBD siap mensuplai air dari PDAM untuk kesiapsiagaanya dalam mengatasi kekeringan,” tegasnya. [mb9]

Rate this article!
Tags: