37 Klub Amatir Jatim Ikuti Liga Nusantara

Surabaya,  Bhirawa
Sebanyak 37 klub sepak bola amatir di Jawa Timur memastikan ambil bagian pada kompetisi Liga Nusantara 2014 yang berlangsung Mei mendatang.
Sekretaris Umum Asosiasi PSSI Jatim Amir Burhanudin ketika dihubungi wartawan di Surabaya, Minggu, mengatakan, sebenarnya ada 44 klub amatir di Jatim, tetapi tujuh tim tidak mendaftarkan diri.
“Hingga batas akhir pendaftaran pada Jumat (25/4), sebanyak 37 klub amatir yang sudah memastikan diri ikut berkompetisi di Liga Nusantara tahun,” katanya.
Amir Burhannudin tidak mengetahui secara pasti alasan tidak ikutnya ketujuh klub tersebut dan rencananya pertemuan manajer tim untuk penentuan jadwal pertandingan dan grup dilakukan pada Rabu (30/4).
“Sebenarnya kalau ada 44 tim, pembagiannya lebih mudah dengan terdiri empat grup, yakni setiap grup ada 11 tim. Kepastian pembagian grup akan diputuskan Rabu (30/4),” katanya.
Terkait kemungkinan ada penambahan peserta, Amir mengatakan keputusan itu menjadi kewenangan Ketua Asosiasi PSSI Jatim Bambang Pramukantoro, karena pendaftaran peserta sudah ditutup.
Dari total peserta Liga Nusantara, sebanyak empat klub di antaranya berasal dari Kota Surabaya, yakni Mitra Surabaya, Bajul Ijo, Arek Surabaya, dan Suryanaga Connection.
Sebagai salah satu klub baru, Mitra Surabaya tidak memasang target khusus pada kompetisi Liga Nusantara, karena belum mengetahui peta kekuatan lawan yang akan dihadapi.
“Kami berharap anak-anak bisa tampil semaksimal mungkin, karena kompetisi ini menjadi kesempatan bagi pemain muda untuk menambah jam terbang dan pengalaman tanding,” kata pengurus Mitra Surabaya, Eko Prayogo.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Asosiasi PSSI Kota Surabaya Gede Widiade mengatakan pihaknya tidak berminat mengajukan diri menjadi tuan rumah Liga Nusantara, kendati ada empat klub anggotanya yang ikut.
“Kita tidak punya lapangan yang bagus sehingga tak berharap menjadi tuan rumah. Jadi, biar klub yang lain saja,” katanya.
Sebenarnya ada dua stadion bagus yang ada di Surabaya, yakni Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang menjadi markas klub ISL Persebaya dan Gelora 10 Nopember Tambaksari.
“Kompetisi Liga Nusantara berstatus amatir sehingga tidak mungkin digelar di Stadion GBT yang sewanya mahal. Sebenarnya bisa pakai Stadion Tambaksari, tapi pemkot-nya tidak memberi izin,” tambah Gede.
Ia berharap empat wakil Surabaya yang berlaga di Liga Nusantara mampu tampil maksimal dan lolos dari babak penyisihan wilayah Jatim. [wwn]

Tags: