38 DPC se-Jatim Dukung Cak Imin Ketum DPP PKB 2014-2019

Muhaimin IskandarDPW PKB Jatim, Bhirawa
Posisi Muhaimin Iskandar untuk kembali memimpin DPP PKB periode 2014-2019 semakin menguat. Ini dibuktikan dengan adanya ikrar dukungan para Ketua DPC PKB dari 38 Cabang se-Jawa Timur Sabtu Sore (16/8) jelang Muktamar PKB di Surabaya pada 30-31 Agustus 2014 mendatang di Empire Hotel Surabaya.
KH Saiful Illah, Ketua DPC PKB Sidoarjo yang ditunjuk sebagai juru bicara mewakili 38 DPC se Jawa Timur menyatakan ikrar dukungan resmi kepada KH Abdul Azis Mansyur sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB dan H Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Ketua Umum Dewan Tandfiz DPP PKB periode 2014-2019.  Pernyataan tersebut sengaja dilontarkan disela Pembekalan kader PKB yang terpilih sebagai legislative hasil pemilu 2014.
“DPC PKB se Jawa Timur menyatakan mufakat untuk mengangkat kembali KH Azis Mansyur sebagai dewan Syuro DPP PKB serta Gus Imin (Muhaimin Iskandar) sebagai KEtua Umum Tandfidz DPP PKB di Muktamar besok,” tegas Saiful Ilah, ditemani 37 Ketua DPC PKB se Jatim.
Dari sejumlah Ketua DPC, tampak juga Ketua DPC PKB Pasuruan Irsyad Yusuf, Ketua DPC PKB Surabaya Samsul Arifin, Ketua DPC PKB Jombang Zubaidi Mochtar dan lainnya.
Politisi yang juga Bupati Sidoarjo yang akrab disapa Abah Saiful ini mengatakan, seluruh cabang di Jatim dan juga kemungkinan besar di seluruh Indonesia merasakan banyak kemajuan yang berarti ketika lima tahun lalu dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Dari segi apapun, DPC menganggap saat ini belum ada satupun kader PKB yang memiliki kecerdasan dan prestasi yang bisa menandingi Muhaimin Iskandar.
“Selama dipimpin Gus Imin, PKB solid dan tidak pernah ada masalah apapun, sehingga banyak kemenangan baik pilkada maupun pemilu legislatif yang diraih PKB,” terangnya.
Ia berharap,  sikap ini akan diikuti oleh seluruh cabang dan pimpinan wilayah PKB seluruh Indonesia. “Kalau sudah baik wajib dipertahankan, ini Sunnah. Apalagi Gus Imin masih muda tapi pengalamannya tinggi dan kami yakin bisa membawa kebesaran PKB di masa mendatang,” urainya.
Di tempat yang sama, Ketum DPP PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa dirinya belum pernah menyatakan maju kembali di Muktamar, bahkan juga tidak pernah menyuruh orang untuk memilih kembali.
“Semua kader boleh maju karena saya juga belum nyatakan untuk maju. Pokoknya saya siap menjadi apapun demi PKB dan NU,” terang Menakertrans ini.
Lantas bagaimana jika muktamirin menghendaki mempertahankan duet Muhaimin Iskandar dan Imam Nahrawi di Muktamar PKB mendatang? “Kalau itu saya tidak berani menghindar,” jawabnya sambil menegaskan bahwa hingga saat ini pihaknya memang belum mendengar aspirasi yang muncul. Apakah itu artinya hanya jabatan ketua umum Dewan Syuro PKB saja yang akan berubah sementara posisi ketum dan sekjen DPP  PKB akan tetap? “Bisa-bisa saja wartawan ini, pokoknya saya disuruh apa saja mau,” tambah Cak Imin.
Ia juga membantah bahwa pelaksanaan Muktamar ini ada kaitannya dengan persyaratan yang diberikan Capres terpilih, Joko Widodo khususnya menyangkut jabatan di kabinet, dimana para menteri dilarang merangkap sebagai ketua umum maupun penguus partai politik.
“Tidak ada apa-apa saya dengan Pak Jokowi. Karena pembahasan kabinet baru akan dibahas pada September mendatang,” dalih politisi asli Jombang ini.
Sementara itu, posisi Sekjen DPP PKB yang saat ini dipegang oleh Imam Nahrowi dipastikan pada muktamar PKB akan berlangsung memanas. Ini setelah mantan Ketua DPW PKB Jatim ini dianggap tidak memberikan kontribusi saat Pilpres lalu. Sebaliknya nama Marwan Ja’far yang selama Pilpres menjadi tim sukses pasangan Jokowi-JK saat Pilpres.
Namun demikian Ketua DPC PKB Kota Surabaya, Syamsul Arifin menyatakan bahwa duet Cak Imin dan Imam Nahrawi patut diberi kesempatan lagi untuk menahkodai  partai yang didirikan oleh kiai-kiai Nahdlatul Ulama (NU) lima tahun ke depan. Terlebih banyak pihak dari luar yang tidak senang jka PKB besar, sehingga berusaha memicu konflik di internal PKB.
“Kami mendukung penuh duet Cak Imin dan Imam Nahrawi memimpin kembali PKB lima tahun mendatang,” terang Syamsul disela-sela pembekalan anggota FPKB DPRD Jatim dan Kabupaten/Kota se Jatim di Emipre Palace Jalan Embong Malang, Surabaya.
Diakui Syamsul, kendati kedua orang itu belum resmi menyatakan maju dan bersedia diduetkan kembali, namun sebagian besar cabang-cabang di Jatim mendukung. “Saya yakin jika muktamirin menghendaki duet Cak Imin dan Imam Nahrawi, maka mereka berdua pasti tidak bisa menolak,” tegas alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya. [cty]

Tags: