4 Anggota Dewan PPP Mojokerto Terancam PAW

Fungsionaris DPW PPP Jatim saat silaturahmi Harla ke-43 di PP Sabilul Muaqhim, Pungging, Kab Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Fungsionaris DPW PPP Jatim saat silaturahmi Harla ke-43 di PP Sabilul Muaqhim, Pungging, Kab Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Kab Mojokerto, Bhirawa
Ajakan menggelar muktamar islah yang dilontarkan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) kubu Romahurmuzy, ternyata tak menggoyahkan sikap PPP kubu Djan Faridz. Fungsionaris PPP Jatim kubu Djan Farid, mengancamĀ  kepada seluruh kader dan fungsionaris partai maupun anggota DPRD asal partai berlambang Ka’bah itu agar segera masuk di gerbong mereka. Tak terkecuali Ancaman Pergantian Antar Waktu (PAW) juga berlaku bagi empat anggota DPRD Kab Mojokerto.
”Kami tengah konsolidasi menyikapi langkah-langkah empat anggota DPRD Kab Mojokerto asal PPP yang mengabaikan ajakan bergabung, bahkan bersikukuh berada di kubu Romahurmuzy. Jika sampai batas waktu yang kami tentukan, mereka masih membangkang, kami pastikan akan melakukan PAW,” kata KH Rochim, Ketua DPC PPP Kab Mojokerto usai acara Silaturahmi DPW PPP Jatim di Pondok Pesantren Sabilul Muaqhim, Pungging, Kab Mojokerto, Minggu (10/1) kemarin.
Ancaman PAW terhadap keempat anggota DPRD Kab Mojokerto asal PPP yakni Kusairin, Arif winarko, Ainur rozid dan Sa’diyah, ujar Rochim, merupakan langkah tegas danĀ  tindaklanjut putusan MA.
”Misi kami tak berubah. Kami tetap istiqomah. Tata ulang kepengurusan dari tingkat ranting sudah dilakukan. Makanya kalau masih ada anggota dewan yang tak merespon ajakan bergabung, ya diganti saja kader yang membangkang itu,” tegasnya.
Sementara itu, Maskur Hasyim, Ketua DPW PPP Jatim kubu Djan Faridz menegaskan, pihaknya tidak akan merespon semua manuver maupun klaim kubu Romahurmuzi.
”Yang bilang kepengurusan PPP kembali ke Muktamar Bandung berarti gagal faham. Karena putusan MA sudah jelas bahwa yang sah adalah Muktamar Jakarta. Tuntas itu. Kalau tidak percaya baca saja putusan MA. Tak ada itu menulis Muktamar Bandung atau muktamar islah. Hanya tertulis muktamar Surabaya tak sah, muktamar Jakarta sah. Jelas semua itu,” urainya.
Soal wacana muktamar islah yang disebut kubu Romahurmuzy atas saran KH Maimun Zubair yang dicetuskan saat Milad NU di Jombang yang dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Syaifudin dan Romahurmuzy pekan lalu, secara tandas Maskur Hasyim menyatakan saran itu tidak ada.
”Kedatangan Mbah Moen (KH Maimun Zubair) murni untuk acara Milad. Ahmad Mizan yang mendampingi Mbah Mun memastikan tak ada muktamar islah itu,” pungkasnya. [kar]

Tags: