40% Runway Baru Bandara Juanda Dibangun di Atas Laut

Bandara Juanda saat ini sudah over kapasitas. Pemerintah akan mempercepat proyek perluasan bandara dan ditarget rampung pada 2018.

Bandara Juanda saat ini sudah over kapasitas. Pemerintah akan mempercepat proyek perluasan bandara dan ditarget rampung pada 2018.

Pemprov, Bhirawa
Pemerintah bakal mempercepat proyek perluasan Bandara Internasional Juandara Surabaya. Perluasan pembangunan bandara yang kelak akan diberi nama Juanda Airport City tersebut ditarget rampung sebelum 2018 mendatang.
“Awalnya direncanakan selesai 2019 mendatang. Namun saya dorong terus maksimal harus bisa selesai 2018. Dan semua pihak sepakat untuk itu,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo,  Minggu (2/11).
Menurut Pakde Karwo, sapaan akrap Gubernur Soekarwo, untuk percepatan pembangunan Juanda Airport City ini, pada Kamis (30/10) lalu, telah dilakukan pertemuan yang melibatkan PT Angkasa Pura I, Kementerian Perhubungan, Pemprov Jatim, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, serta pihak kontraktor.
Dalam pertemuan itu, jelas Pakde Karwo, juga telah dilakukan pembagian tugas masing-masing. Pemprov Jatim mengurus Analisa Dampak Lingkungan (Amdal), sedangkan Pemkab Sidoarjo bertugas melakukan pembebasan lahan.
“Saya jamin untuk Amdalnya sudah langsung diurus dan sudah siap. Bupati Sidoarjo juga sudah siap segera membebaskan lahan, sedangkan pihak Adikarya sebagai kontraktor juga siap menyelesaikan pembangunan pada akhir 2018,” katanya.
Total untuk membangun Juanda Airport City, diperlukan tambahan lahan sekitar empat ribu hektare. Lahan yang bakal dibebaskan semuanya masuk wilayah Sidoarjo. Makanya, dalam rapat itu Bupati Sidoarjo diundang untuk memberikan kepastian pembebasan lahan di wilayahnya.
“Runway yang ada sekarang itukan sudah overload, jadi akan dibikin dua runway baru sekaligus yang berada di timur laut dari runway yang ada saat ini. Runway baru ini akan dibangun sepanjang 3.600 meter dengan 40 persen bangunannya akan berada di atas laut. Nanti semua runway tersebut akan terhubung,” jelas Pakde Karwo.
Runway baru ini juga akan dilengkapi dua terminal baru yang modern luas dan mewah. Desain terminal baru ini akan dibentuk menyerupai sayap kupu-kupu. “Desainnya sudah hampir jadi, prinsipnya nanti itu bentuknya sangat bagus dan modern,” ujarnya.
Juanda Airport City, kata Pakde Karwo, nantinya tak sekadar bandara, melainkan juga akan dilengkapi aneka fasilitas penunjang semisal pusat perbelanjaan, hiburan, hotel dan pusat transportasi terpadu. Bahkan di kawasan itu juga akan dibangun pusat perhiasan di areal seluas 100 hektare.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim Ir Wahid Wahyudi mengatakan, dari empat ribu hektare lahan, sebanyak 2.300 hektare lahan akan digunakan untuk pusat perbelanjaan.
Pusat perbelanjaan ini akan dibangun dua tahap. Pertama akan dibangun di lahan seluas 1.100 hektare, dan tahap selanjutnya 1.200 hektare. “Jika ini segera terwujud, maka overload Juanda bisa segera terurai,” kata dia.
Saat ini, kata Wahid, Bandara Juanda memang mengalami over kapasitas. Dengan hanya memiliki satu runway menjadikan headway atau jarak antar pesawat bisa mencapai 2,13 detik. Jarak ini akan semakin pendek jika di waktu bersamaan, Juanda digunakan untuk penerbangan militer.
“Kalau secara bersamaan, TNI juga menggunakan, maka headway atau jarak antar pesawat bisa mencapai 1,20 detik. Tak hanya itu dalam standar penerbangan internasional, satu runway idealnya hanya digunakan oleh 15 juta penumpang per tahun. Kenyataannya, penumpang di Juanda mencapai 17,6 juta per tahun,” ungkapnya.
Dilihat dari sisi terminal, baik terminal satu maupun terminal dua, saat ini juga sudah over kapasitas karena dua terminal itu idealnya hanya bisa menampung 12,5 juta penumpang per tahun. Kenyataanya, saat ini jumlah penumpang sudah mencapai 17,6 juta per tahun. [iib]

Tags: