400 Pebulutangkis Ikuti Sirnas-Milo School Competition

Foto Ilustrasi

Foto Ilustrasi

Banjarmasin, Bhirawa
Sebanyak 400 pebulutangkis pelajar baik tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti “SIRNAS-MILO School Competition” di Banjarmasin di GOR Hasanuddin HM 3-8 Oktober 2016.
Business Axecutive Manager Beverages PT Nesle Indonesia Prawitya Soemadijo dalam siaran persnya, Senin, mengungkapkan, setelah suskes penyelanggaraan di Kota Pekanbaru, Cirebon, dan Solo, kini SIRNAS-MILO School Competition hadir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Ini merupakan kedua kalinya SIRNAS-MILO School Competition hadir di Kota Banjarmasin, sebelumnya pada 2009, dan kembali mendapat sambutan hangat dari pecinta dan atlet pebulutangkis kota ini,” ujarnya.
Dia memastikan, sudah lebih 400 pebulutangkis siswa yang ikut mendaftarkan diri dalam putaran keempat kompetisi bulutangkis yang memperebutkan piala Milo ini, yakni, berdasarkan kelompok usia U-13 dan U-15.
Ditegaskan Prawitya, gelar Milo School Competition ini dengan standar sirkui nasional, sehingga diharapkan muncul bibit-bibit atlet muda baik katagori beregu maupun perorangan, hingga bisa menjadi masa depan atlet nasional Indonesia nantinya yang bisa mengharumkan nama bangasa.
Dalam gelar ini, ujar dia, sangat dijunjung nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, sportivitas, percaya diri dan kerja tim serta mental juara.
“Kita ingin menanamkan juara sejati bagi atlet muda daerah ini, sehingga mereka bisa bersinar terang di dunia olahraga nantinya, baik ditingkat nasional maupun internasional, sebab mereka ini adalah masa depan kejayaan olahraga bulutangkis negara kita,” ucapnya.
Wakil Ketua Umum III Pengurus Perasatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kalimantan Selatan Acep Kusumahady mengungkapkan, olahraga bulutangkis di Banjarmasin ini masuk olahraga favorit, hingga adanya kompetisi SIRNAS-MILO School Competition ini menjadi ajang penyaluran bakat mereka.
“Bahkan tidak sedikit pebulutangkis muda daerah ini yang masuk di klub-klub besar di Jawa, artinya banyak bibit berbakat di daerah ini yang perlu mendapatkan perhatian, kompetisi semacam ini sangat baik diadakan secara terus menerus,” bebernya.
Dia mengharapkan, atlet berbakat di Banjarmasin ini bisa dilirik PBSI nasional, sehingga pembinaan kepada mereka akan lebih baik, sebab kendalanya keterbatasan kompetisi yang mempuni bisa membuat nama mereka bisa menjulang ketingkat nasional.
“Nah, kompetisi yang bertarap nasional seperti SIRNAS-MILO School Competition ini perlu banyak diadakan, hingga mendorong lahirnya calon pebulutangkis kebanggaan Indonesia khususnya dari Banjarmasin,” terangnya.
Dari informasikan, gelar SIRNAS-MILO School Competition di Banjarmasin ini menghadirkan pasangan pebulutangkis Indonesia peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996, Rexy Mainaky dan Ricky Soebagdja pada babap finalnya.
Pasangan pebulutangkis ganda Indonesia ini akan berbagi pengalaman belajar dan akhirnya menjadi pebulutangkis nasional bahkan internasional, selain itu akan mengenalkan nutrisi yang seimbang bagi anak aktif kelas nutrisi, utamanya kalau sudah menjadi atlet. [ant]

Tags: