400 Ribu Siswa SMA/SMK Ikuti MPLS Daring

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Prawansah melalui sambungan video conference membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMA/SMK di Gedung Negara Grahadi, Senin (13/7) Baca selengkapnya di hal 12. [oky abdul sholeh]

Pemprov Jatim, Bhirawa
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) jenjang SMA/SMK di Jatim di mulai hari ini, Senin (13/7). Sebanyak 400 ribu lebih peserta didik baru mengikuti proses MPLS secara daring, yang dilaksanakan di 423 SMA Negeri dan 1.119 SMA Swasta serta pada 297 SMK Negeri dan 1.821 SMK Swasta.
Pelaksanaan MPLS dibuka langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Prawansah. Melalui sambungan video conference di Gedung Negara Grahadi, Khofifah menekankan beberapa hal yang harus disiapkan pelajar SMA/SMK di Jatim. Utamanya dalam menyiapkan Tangga Masa Depan.
“Saya ingin mengajak anak-anak membangun harapan setinggi-tingginya. Maka waktu adalah belajar. Anak-anak saya harapkan menjadi sosok pembelajar. Bangun cita-cita setinggi-tingginya. Siapkan tangga itu, dan peran guru harus turut serta dalam hal itu,” tegasnya.
Ia melanjutkan, meskipun MPLS dan proses pembelajaran tahun ini terasa berbeda dibanding tahun sebelumnya karena full daring. Namun ia menegaskan agar para siswa dan seluruh insan pendidikan tetap menjaga optimisme dan semangat selama proses pendidikan. Ia pun mengajak seluruh masyarakat berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan para siswa dapat mengikuti kembali belajar di sekolah.
“Saya harap para siswa tetap bisa memulai tahun ajaran baru ini dengan semangat dan gembira meski dalam situasi yang masih darurat kesehatan,” tambah dia.
Justru dalam suasana pandemi seperti ini, kata dia, anak-anak Jatim akan menunjukkan prestasi terbaiknya, semangat yang tetap prima, para kepala sekolah, para guru akan menunjukkan kinerja terbaiknya membangun generasi emas Jatim yang lebih kreatif dan inovatif disertai dengan akhlak yang mulia.
Khofifah juga menekankan jika pelaksanaan MPLS secara daring dilaksanakan berdasarkan kebijakan pusat. Pasalnya sekolah belum bisa melakasanakan pembelajaran secara tatap muka bila wilayah tersebut masih berada di zona merah.
“MPLS tetap berjalan seperti sediakala, namun dengan cara yang berbeda karena kita harus tetap waspada dengan menggunakan protokol kesehatan,” pungkasnya. [ina]

Tags: