41 Orang Positif, Sebaran Bertambah di Blitar

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melihat room screaning bagi pengunjung yang akan masuk di Gedung Negara Grahadi. [Adit hananta utama]

Sebagian Kantor Dishub Jatim Lockdown
Pemprov, Bhirawa
Pergerakan jumlah pasien yang dinyatakan positif covid-19 di Jatim terus bertambah setiap harinya. Hingga kemarin, Minggu (22/3), jumlah kasus positif mencapai 41 orang bertambah 15 kasus dalam tempo sehari. Penambahan tersebut di antaranya terjadi di Surabaya sebanyak sembilan orang, dua orang di Sidoarjo, tiga di Malang Raya, dan satu pasien tambahan di Kabupaten Blitar.
Dari jumlah pasien yang dinyatakan positif tersebut, Pemprov Jatim juga mengkonfirmasi adanya salah satu ASN di lingkungan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim yang terpapar Covid-19. Terkait temuan tersebut, satu bidang di Dishub Jatim akan dilakukan lock down.
Sementara perkembangan kasus Covid-19 yang teridentifikasi Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 999 kasus naik dari hari sebelumnya sebanyak 635 kasus. Selain itu, pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim juga meningkat dari 79 kasus menjadi 88 kasus. Sehingga total PDP dan ODP di Jatim mencapai 1.087 orang.
“Kita ingin memastikan ikhtiar pencegahan covid-19 ini bisa dimaksimalkan. Kita juga terus melakukan imbauan, dan sosialisasi kepada masyarakat, mulai rutin cuci tangan, dsb. Kami imbau masyarakat jangan keluar rumah, kalau memang tidak ada yang urgen. Kita terus usahakan yang terbaik untuk masyarakat Jatim,” tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Khofifah mengungkapkan, Pemprov terus melakukan upaya untuk menambah kapasitas ruang isolasi dan layanan kesehatan. Selain itu, upaya preventif juga dioptimalkan melalui penyemprotan desinfektan di berbagai titik.
“Di pintu masuk Gedung Grahadi ini juga akan melihat tambahan treatmen untuk memastikan kita lebih terproteksi. Yang bawa mobil akan disemprot disinfektan melewati room screaning dan penumpangnya juga disuruh turun untuk disemprot,” tutur Khofifah.
Selain di Grahadi, Pemprov juga akan menyiapkan room screaning di kantor-kantoe OPD Jatim. Sebab, mereka akan tetap masuk kantor sehari setelah bekerja dari rumah. “Jadi setelah SOP yang sudah ada, sekarang ditambahkan berupa room screaning,” tutur Khofifah.
Sementara untuk kesiapan Alat Perlindungan Diri (APD) bagi tenaga medis, Khofifah juga mengaku akan ada dukungan dari pusat sebanyak 10 ribu APD. “Kita kordinasi terus dengan Pangdam V Brawijaya mudah-mudahan besok (hari ini) sudah sampai,” sambung Khofifah.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Jatim Heru Tjahjono menuturkan, pihaknya akan melakukan lock down bidang angkutan dan keselamatan Dishub Jatim. Bidang tersebut berisi 27 ASN. “Jika ada salah satu staf di bidang yang positif, maka satu bidangbtersebut kita lock down selama 14 hari ke depan. Dan semua ASN di dalamnya akan kita periksa,” tutur Heru yang juga Sekdaprov Jatim tersebut.
Apakah ASN di bidang tersebut masuk kategori ODP? Heru belum bisa memastikannya. Sebab, status itu ditentukan oleh tim kuratif. “Kalau ODP belum tahu, tapi yang pasti ODR (Orang Dengan Resiko),” tutur Heru. [tam]

Tags: