45 Petani dan Padagang Binaan EMCL Berguru Ke Yogyakarta

Rombongan petani dan pedagang kecil binaan program ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dari Kab Bojonegoro dan Tuban, saat mendengarkan pengarahan darai petugas. [achmad basir]

Rombongan petani dan pedagang kecil binaan program ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dari Kab Bojonegoro dan Tuban, saat mendengarkan pengarahan darai petugas. [achmad basir]

Bojonegoro, Bhirawa
DM), puluhan petani dan pedagang kecil binaan program ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dari Kab Bojonegoro dan Tuban, mengikuti studi banding di Yogyakarta.
Petani dan pedagang kecil mengikuti untuk studi banding selama tiga hari.Mereka belajar tentang pengelolaan koperasi yang bisa menunjang pengembangan pemasaran dan modal.
‘’Pada hari ketiga ini kita mulai mendalami bagaimana koperasi petani di sini bisa mengembangkan keuangan hingga lebih dari Rp8 miliar,’’ ungkap Ikhwan Safa’at, perwakilan Yayasan Bina Swadaya yang mendampingi rombongan, Rabu (27/7).
Ikhwan menjelaskan, sejak 25 Juli lalu, rombongan berbagi pengalaman dengan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Merapi Mulia, Desa Turi, Kec Sleman. Koperasi ini telah berhasil meraih juara 1 lomba koperasi tingkat nasional kategori ketahanan pangan. Rombongan juga mengunjungi Koperasi Serba Usaha (KSU) Warga Mulia, Pakem, Sleman yang telah berhasil menjadi pemasok tetap bagi perusahaan Susu SGM.
‘’Kita sedang mengembangkan koperasi juga, dengan begini kita bisa belajar dari yang sudah sukses,’’ imbuh dia.
Ikhwan menuturkan, 45 petani dan pedagang yang ikut merupakan pengurus koperasi dari program Pengembangan Mata Pencaharian Masyarakat yang diprakarsai ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Sejak akhir tahun 2015 sudah berdiri Koperasi Produsen Agribisnis (KPA) Bojonegoro, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bojonegoro dan Koperasi Serba Usaha (KSU) Tuban.
‘’Koperasi-koperasi ini kita support dan kita dampingi untuk menguatkan usaha mereka,’’ ucapnya.
Darusman, petani asal Desa Ngraho, Kecamatan Gayam mengaku terkejut dengan pemaparan petani di Yogyakarta. Dia melihat betapa majunya mereka dalam menjalankan koperasi.
‘’Saya banyak belajar di sini. Ternyata butuh kerja keras dan disiplin yang baik,’’ ucap ketua KPA Bojonegoro ini.
Sementara itu, Edi Prayitno, petani asal Desa Glodok, Kec Palang Tuban berpendapat lain. Menurut Ketua KSU Tuban ini, petani di desanya sudah punya modal semangat untuk bisa memajukan koperasi. ‘’Dukungan dari EMCL dan Bina Swadaya telah mempersatukan semangat itu,’’ katanya.
Edi optimis usaha pertanian dan perdagangan di desanya bisa berhasil memajukan para petani dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di desanya. [bas]

Tags: