46 Wartawan Malang Raya Dinyatakan Lolos Uji Kompeten Tim Asesor

Kota Malang, Bhirawa.
Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sukses terselenggara selama empat hari. Penutupan dilanjutkan pengumuman peserta yang berkompeten langsung oleh tim asesor.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Malang Raya, Cahyono mengungkapkan, total peserta 48 baik dari jenjang muda, madya dan utama. Sementara 46 wartawan dinyatakan berkompeten, setelah satu peserta tidak hadir karena sakit dan satu peserta mengundurkan diri. Ia berpesan, ketika wartawan sudah dinyatakan kompeten, seyogyanya menjaga nama baik media dan organisasi profesi.

“Jaga nama baik media dan marwah PWI. Jangan merusak nama baik PWI yang mempunyai nama besar di usianya ke-75 tahun,” seru Cahyono, di IKIP Budi Utomo, Selasa (21/9).

Pihaknya menargetkan, wartawan yang bekerja  pada semua media di Malang Raya berkompeten. Sehingga ketika sudah berkompeten layak melakukan peliputan di lapangan.

Ke depan, PWI akan menyelenggarakan pembekalan sebelum adanya ujian. Perbaikan-perbaikan tersebut perlu dilakukan untuk menilai layak atau tidaknya sebelum UKW.

“PWI tidak menciptakan wartawan sembarangan, sehingga harus benar-benar profesional. Artinya sudah memiliki skill pendidikan,” jelas Cahyono, mendampingi Ketua PWI Jatim Ainur Rohim.

Menurutnya, UKW yang diselenggarakan PWI ini tingkatannya paling sulit dan lulusannya diakui berintegritas tinggi. Lantaran PWI tidak main-main dalam mencetak wartawan yang berkompeten serta mengedukasi.

Target di akhir tahun 2021 ini, PWI Malang Raya bakal menghelat Sekolah Jurnalistik Indonesia (SJI). Menjawab dari semakin banyaknya media online di Jawa Timur, salah satunya di Malang.

“Kami berharap selama masih bekerja di media, harus mengikuti regulasi di dewan pers,” ungkap wartawan Bhirawa ini.

Sementara, salah satu asesor penguji dari PWI Pusat, Djoko Tetuko mengungkapkan, dalam menulis berita tidak hanya tentang kebenaran. Tetapi juga pakaian rapi, performance baik, dan sopan santun. Karena itu semua karya jurnalistik akan dipertanggung jawabkan, baik di dunia maupun akhirat.

“Kepala, tangan, dan semua akan dipertanggung jawabkan. Jangan gegabah, kalau masih menyebarkan berita yang tidak benar dosanya akan bertumpuk,” jelas Djoko, wartawan senior Jatim yang terkenal tegas dalam menguji.

Pihaknya berpesan, ketika wartawan yang sudah kompeten UKW, agar selalu bersikap biasa tidak sombong. Tetap mengutamakan kualitas yang dimiliki dengan liputan yang berkualitas.

“Jadilah padi, merunduk rendah hati. Tapi karya jurnalistiknya menggetarkan dunia,” tandasnya.

Tidak terasa selama ujian berlangsung, bisa dilalui dengan lancar tanpa ada hambatan. Harapannya bisa menjadi kompeten yang sesungguhnya.

“Alhamdulillah dua hari bisa menjawab dengan benar, dan diakui kompeten sebagai wartawan,” ungkap Pongky, sapaan akrabnya.

Diketahui UKW yang diselenggarakan PWI Malang Raya pada tahun 2013 ada enam kelas, dengan rincian satu kelas berisi tujuh orang. Jumlah peserta 42 wartawan, tidak lulus empat orang peserta UKW utama dan muda.

Kemudian di tahun 2017, enam kelas dengan satu kelas berisi enam orang, dan dua orang tidak lulus dari UKW muda. Sedangkan di tahun 2021 ini total 48 peserta dibagi angkatan 33 dan 34, dua orang dinyatakan tidak kompeten.

Secara data, UKW PWI Malang Raya tahun 2021 merupakan UKW angkatan ke-3 dan 4, angkatan ke-33 dan 34 di Jawa Timur, dan angkatan ke-47 dan 48 di Indonesia. Dan PWI telah berhasil mencetak 14.115 wartawan berkompeten di Indonesia, dengan lulusnya peserta dari PWI Malang Raya. [mut]

Tags: