47 Peserta Ramaikan Lomba Desain Batik Diskoperindag

Salah satu juri menilai satu persatu hasil karya peserta lomba desain batik. (kariyadi/bhirawa).

Salah satu juri menilai satu persatu hasil karya peserta lomba desain batik. (kariyadi/bhirawa).

Kota Mojokerto, Bhirawa
Sebanyak 47 orang mermaikan ajang lomba desain batik yang digelar Diskoperindag Kota Mojokerto.  Kegiatan yang bertujuan untuk pembinaan kemampuan teknologi industri pengrajin batik ini berlangsung di  Wisma Dekopinda Jalan raya By Pass Mojokerto.
“Lomba desain motif Batik Mojokerto merupakan pintu gerbang kejayaan Mojopahit yang diikuti  pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat umum di kota Mojokerto, ” ujar Somerjono, Plt Kepala Diskoperindag Kota Mojokerto, Kamis (19/11) kemarin.
Somerjono menambahkan, peserta berjumlah 47 orang. Yang berasal  dari Kota Mojokerto. “Kategori pelajar dan mahasiswa 33 orang, sedangkan dari kalangan masyarakat umum 14 orang,” tambah pria yang juga asisten II sekdakot Mojokerto ini..
Ketua Umum Dekranasda Kota Mojokerto, Hj. Siti Amsah Mas’Ud Yunus  mengatakan Lomba Desain Motif Batik tahun 2015 Kota Mojokerto, sebagai upaya melestarikan budaya warisan nenek moyang.
“Hal ini telah membangkitkan semangat masyarakat Indonesia untuk kembali menggemari kain batik, hingga saat ini batik mengalami perkembangan yang luar biasa. Jika dulu batik hanya dipakai oleh orang-orang tertentu di waktu tertentu, saat ini batik dipakai oleh seluruh kalangan masyarakat, baik tua, muda, masyarakat kelas atas, hingga masyarakat awam,” ujar wanita yang juga isteri Wali Kota Mojokerto ini.
Kota Mojokerto meskipun memiliki wilayah yang relative terbatas, namun saat ini telah dikenal hingga keluar daerah sebagai penghasil produk batik tulis maupun batik cap. Pemerintah kota Mojokerto bersama dengan Dekranasda Kota Mojokerto selalu berupaya untuk bersinergi dalam mendukung kemajuan industri kecil batik agar semakin maju, baik dari segi kehalusan pembatikan, desain motif batik, pewarnaan, promosi, melalui kegiatan pameran, pelatiham, magang, maupun studi banding ke Sentra Industri Kecil Batik yang lebih maju.
Dekranasda Kota Mojokerto juga bersinergi dengan program Dekranasda Provinsi Jatim untuk membina pengrajin batik untuk mendapatkan sertifikat “Batik Mark” dari balai Besar Batik dan kerajinan Jogjakarta.
Selain itu, Dekranasda Provinsi Jatim setiap tahun juga memfasilitasi stand untuk pameran produk batik dan border yang selama ini dimanfaatkan untuk salah satu pengrajin Batik Kota Mojokerto. Melalui Disperindag Provinsi Jawa Timur dan Dekranasda Provinsi Jawa Timur selalu melibatkan pengrajin Kota Mojokerto.
Isteri wali kota ini berharapkan peserta lomba dapat menyelesaikan hasil kreasi dengan sebaik baiknya melalui tahapan yang telah ditetapkan panitia.
Penilaian tahap pertama memilih 20 nominasi  peserta pelajar dan mahasiswa dari 33 peserta yang mendaftar, memilih 20 nominasi peserta masyarakat umum dari 13 peserta. Penilaian tahap II dari 20 nominasi pelajar dan 20 nominasi umum, kemudian menuangkan hasil karyanya pada kain, dan kumpulan sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan panitia, untuk diambil juara I,II dan III , pada masing-masing kategori kelompok peserta.  [kar]

Tags: