Segenap anggota Kodim sedang konsentrasi untuk membidik sasaran tembak. [hasan amin/bhirawa]
Mojokerto, Bhirawa
Tugas tambahan, turun ke sawah ikut berbaur dengan petani untuk menanam ataupun memanen padi, bagi TNI yang ada di Kodim Mojokerto, ternyata tidak menjadi penghalang untuk mengasah ketrampilannya menjadi penembak ulung.
Terbukti saat dilakukannya uji menembak di lapangan tembak milik Yonif 503 para Raider di Desa Mojosulur, Kec Mojosari selama tiga hari sejak Senin hingga Rabu (14/3) kemarin. Sebanyak 477 anggota yang diuji ketrampilannya dalam menembak sasaran. Baik Perwira, bintara maupun tamtama semuannya dinyatakan mahir.
Menurut Dandim 0815, Letkol Czi Budi Pamudji, untuk memelihara kemampuan dan keterampilan dasar yang harus melekat di setiap diri Prajurit, maka semua anggota Kodim 0815 harus latihan menembak, dengan senjata ringan (Latbakjatri) setiap tiga bulan.
”Untuk latihan kali ini bertindak sebagai Komandan Latihan Danlat, Kapten Inf Sumiarso dibantu Danramil 0815/09 Mojosari, Kapten Inf Wiyanto selaku koordinator menembak pistol dan Danramil 0815/10 Bangsal, Kapten Arh Anang Supriyanto selaku koordinator menembak senapan,” kata Dandim.
Lebih lanjut, dikatakan Dandim, menembak merupakan kemampuan dasar yang harus melekat pada diri setiap prajurit, sekalipun di satuan kewilayahan yang mungkin ada prajurit yang masa dinasnya kurang dari dua bulan atau menjelang pensiun, tetap harus mengasah kemampuan secara rutin.
Sementara Pasi Ops Kodim 0815 Kapten, Inf Sasminto selaku penyelenggara latihan, untuk item menembak, terdiri dari menembak senapan laras panjang M16A1 jarak 100 meter dengan sikap tiarap dan duduk. Sedangkan untuk menembak pistol FN 46 dengan sikap berdiri jarak 25 meter, dari kedua item ini minimal perolehan nilai harus mencapai 75, bila ada yang kurang maka akan diulangi lagi pada gelombang berikutnya sampai dengan prajurit tersebut mampu mencapai nilai yang ditentukan sesuai harapan komando atas, atau dengan kata lain harus mencapai predikat mahir. [min]
