48 Seniman Ikuti Pameran Seni Rupa Light of Hope

Para seniman yang tergabung dalam komunitas Pawitra Artspace memajang karya seni dengan ukuran mini 25x25 cm di lobi Artotel Surabaya [achmad tauriq]

Para seniman yang tergabung dalam komunitas Pawitra Artspace memajang karya seni dengan ukuran mini 25×25 cm di lobi Artotel Surabaya [achmad tauriq]

Surabaya, Bhirawa
Karya seni tak harus diekspresikan melalui media besar, namun bisa juga dengan menggunakan media kecil yang bisa menghadirkan daya tarik tersendiri bagi penikmat seni.
Hotel Artotel Surabaya mengajak 48 seniman yang tergabung dalam Pawitra Artspace untuk menghadirkan 80 karya seni dengan ukuran mungil 25×25 cm yang dipajang di di lobi ARTOTEL  Surabaya hingga 16 Februari 2017.
Menurut Garis Edelweis, pelukis asal Pasuruan yang memamerkan dua karyanya dengan judul Doa, saat dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (20/12) kemarin mengungkapkan rasa yang berbeda untuk media lukisan kecil dibandingkan dengan media besar. “Tingkat kesulitannya jelas memakai media besar. Karena di media ukuran 1×1 meter misalnya, penonjolan detilnya harus sangat kelihatan,” ujarnya.
Melalui goresan pensil 2B, Garis memapar sosok gadis memegang jantung yang berbunga dengan latar belakangnya bangunan berserakan. “Ini adalah sosok gadis di daerah konflik, dalam situasi seperti itu anak-anak sering jadi korban kepentingan. Ini bisa terjadi di mana saja, mungkin di Aceh atau di Suriah,” jelasnya.
Sementara Komunitas Pawitra Art Space sendiri diprakarsai oleh tiga pemuda asal Anggi asal Sidoarjo, serta Agung dan Rama yang asal Pasuruan. Menurut Hafidz Ramadan Syahputra, tak ada batasan genre lukisan yang dipajang di pameran tersebut.
Para seniman bisa mengekspresikan hasrat masing-masing lewat jalur masing-masing. Ada ekspresif, abstrak, realis, juga pop art, selain itu ada pula karya 3 dimensi atau karya instalasi serta respons bidang.
“Namun semua kompak menghadirkan karya dalam ukuran sama 25×25 cm, mungil tapi tetap menarik dinikmati. Ukuran karya yang mini ini representasi ukuran studio yang mungil dan hangat tempat kami berkumpul dan membuat karya,” ucap Rama.
Sedangkan General Manager Artotel Surabaya, Rendy Laurens mengatakan, tujuan dari Art Bazzar ini juga sebagai kegiatan sosial dalam rangkaian dari program Artotel forHope, maka nantinya 10% dari total keuntungan hasil penjualan di An Bazzar akan disumbangkan kepada Yayasan Peduli Kanker Anak Indonesia (YPKAI) Surabaya.
“Pada moment penghujung tahun ini, kita ingin melaksanakan suatu kegiatan yang positif yang dapat menginspirasi sekaligus dapat berbagi kepada yang membutuhkan, terutama anak-anak penderita kanker yang kurang mampu,” pungkasnya.
Rendy juga berharap melalui kerjasama dengan YPKAI ini, Artotel Surabaya turut serta memberikan motivasi kepada penderita kanker yang semakin hari jumlahnya kian bertambah. [riq]

Tags: