50 Mantan Teroris Kab.Lamongan Berikrar Setia NKRI

Sekitar 50 lebih mantan teroris mengucapkan ikrar untuk setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tenggulun, Solokuro, Lamongan. (Alimun Hakim/Bhirawa).

Kab.Lamongan, Bhirawa
Sedikitnya 50 mantan teroris yang pernah tergabung dalam aliran islam radikal di Kabupaten Lamongan menyatakan sadar diri dan insyaf tidak akan lagi mengulangi perbuatanya.
Tidak hanya itu, puluhan mantan combatan juga bersumpah untuk setia dan cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan mengubah mindset berfikirnya lebih kepada menjaga perdamaian dan menebarkan nilai – nilai ajaran islam yang penuh kesejukan (rahamatallilaalamiin).
Dipimpin oleh Ali Fauzi adek pelaku bom Bali Amrozi, sumpah Setia NKRI itu di ucapkan di depan ribuan warga dan tamu undangan yang hadir pada agenda dialog kebangsaan dan peresmian masjid serta gedung Yayasan Lingkar Perdamaian.
Sebelum memimpin ikrar, Ali Fauzi terlebih dahulu menceritakan rekam jejak para ihwanya masing – masing dan memanggilnya ke mimbar satu – persatu. Kemudian, didepan pejabt tinggi, ulama dan masyarakat mereka dengan tegas mengucapkan sumpah.
“Kami ber- ikrar akan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menebarkan islam yang sejuk, damai dan toleran” Ucap seluruh mantan combatan yang dipimpin oleh Ali Fauzi di agenda ahir Dialog kebangsaan dan peresmian masjid Baitul Muttaqin, Desa Tenggulun Solokuro ,Lamongan, Jumat(21/7) di depan seluruh komponen masyarakat.
Lebih dari itu,adik kandung almarhum  Amrozi Ali Fauzi sebagai Ketua Yayayasan Lingkar Perdamaian mengatakan, Ini Menjadi satu – satunya yayasan yang pendirianya di inisiatori oleh para mantan combatan ,Sekarang insyaf dan sadar diri untuk kembali ke ajaran islam rahmataallilaalamiin.
“Kebanyakan mereka yang pernah menjadi teroris begitu keluar dari penjara tetap melakukan aksi teroris kembali. Untuk itu inisiatif kami, membuat yayasan lingkar perdamaian sebagai wadah para napi teroris yang insyaf dan sadar kembali ke jalan yang benar”Katanya.
Menurut Ali Fauzi ,Tidak mudah untuk mengubah mindset dari ideologi kekerasan ke ideologi perdamaian.Kini kita sekarang komitmen, Setia dan Cinta tanah air dan tumpah darah Indonesia.
Bahkan, dia menutupnya dengan sebuah ungkapan bijaksana dan permohonan.
Tidak ada org baik yang tidak punya masa lalu dan masa depan setiap orang pasti mempunyai masa lalu, bagaimanapun jahatnya dan rusaknya, dia tidak mungkin tidak berubah ,sebab pasti masih ada kesempatan untuk berubah.
Berilah kesempatan seseorang untuk berubah untuk menjadi lebih baik, dukungan dari segala lapisan masyarakat adalah berikan kepercayaan pada kami.Sehingga dapat mewujudkan Negara Indonesia yang “Baldatun Thoyyibatun Warabbun Ghofur”.
“Berilah kepercayaan pada kami bahwa kami ingin berubah mencintai NKRI dan tumpah darah Indonesia” Pungkas Ali Fauzi.
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme(BNPT) Pusat Suhardi Alius, MH menjelaskan, Tiga Bulan lalu kita sudah melakukan peletakan batu pertama masjid Baitul Muttaqin dan kini kita sudah, merealisasikannya.
“Ini merupakan salah satu program kita dengan tidak menggunakan kekerasan, tetapi menggunakan pendekatan (soft power), akar masalah yang menjadi variable inilah yang kita lihat”Kata Suhardi Alius.
Begitu kami melihat ,Lanjut dia kemudian kami lakukan pendekatan dari hati ke hati .Jalan masuk ternyata terbuka lebar dan bisa di terima.
“Integrasi sosial inilah yang kita lakukan sehingga mereka dapat di terima kembali di masyarakat,Yang tadinya di takuti sekarang sudah tidak”Tutur Suhardi Alius.
Terpisah, Anggota Dewan Perimbangan Presiden Republik Indonesia Mayjen Pol(Purn) Sidarto Danu Subroto mengapresiasi dan terharu.
“Mudah mudahan di tempat yang sejuk ini penuh barokah.di tempat yang merupakan sarang teroris
Kini menjadi luar biasa dengan inisiatif membentuk Yayasan Lingkar perdamaian,mereka (Napi Teroris. Red) insyaf dan berjanji untuk menebarkan islam yang sejuk,damai dan rahamatalllil aalamiin”Ungkapnya.
Sidarto Danu Subroto juga berharap, Apa yang sudah dilakukan BNPT dengan pendekatan Soft Power .Kedepan saya harapkan tidak hanya di tenggulun, solokuro lamongan saja,harus di lakukan di seluruh penjuru indonesia”Harapnya. [Mb9]

Sekitar 50 lebih mantan teroris mengucapkan ikrar untuk setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tenggulun, Solokuro, Lamongan. (Alimun Hakim/Bhirawa).

 

Tags: