50 Persen Sekolah Belum Pesan Buku Kurikulum Baru

buku-kurikulumokDindik Jatim, Bhirawa
Meski batas waktu pemesanan buku kurikulum 2013 telah lewat sejak 28 Mei lalu, namun masih banyak sekolah yang hingga kini belum melakukan pemesanan. Tak tangung-tanggung, diperkirakan 50 persen sekolah belum memesan buku ke penerbit yang sudah ditunjuk oleh Kemendikbud.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Harun Msi menerangkan, untuk jenjang SD jumlah sekolah yang masih belum memesan buku sebanyak 50 persen. Sedangkan untuk jenjang SMP terdapat 48 persen yang juga belum memesan. Padahal, tahun ajaran baru 2014/2015 sebagai awal diterapkannya K13 secara serentak semakin dekat, yakni pada Juli mendatang.
“Kami menghimbau semua kepala Dindik di kabupaten/kota agar memperhatikan hal ini. Sehingga pelaksanaan K13 berlangsung dengan baik,” kata Harun, Selasa (17/6).
Tingginya jumlah sekolah yang belum memesan buku K13 itu, diketahui Harun dari Kemendikbud. Sehingga dia tidak tahu persis sekolah atau daerah mana saja yang belum memesan buku K13. Meski demikian, dia tidak ingin pelaksanaan K13 ini mengalami masalah karena bukunya tidak lengkap.
“Ini adalah kebijakan nasional. Jadi baik pendidikan dasar (Dikdas) maupun pendidikan menengah (Dikmen) harus mendukung bersama,” tegas dia.
Harun juga mengungkapkan, jika proses pemesanan ini belum selesai, dana dekonsentrasi yang mulanya akan digunakan untuk membeli buku oleh sekolah tidak akan didistribusikan dulu. Sebab, pendistribusian anggaran ini tidak bisa dilakukan satu per satu. “Kalau semua sudah pesan, baru akan dicairkan. Kalau tidak, ya tidak bisa,” kata dia.
Kabid TK, SD, dan Pendidikan Khusus (PK) Nuryanto mengatakan, diperkirakan jika semua proses, baik verifikasi maupun pemesanan telah rampung, akhir Juni pencairan dana dekonsentrasi buku K13 untuk jenjang SD dan SMP akan dilakukan. Seperti diungkapkan sebelumnya, anggaran untuk membeli buku K13 khusus Jatim ini mencapai Rp103 miliar untuk jenjang SD dan SMP. Pada jenjang SD dialokasikan Rp61 miliar dan SMP Rp42.
Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembelian buku semester satu, yaitu Juli hingga Desember mendatang. Siswa yang akan menjadi sasaran buku kurikulum baru ini antara lain kelas 1,2, 4, dan 5 sekolah dasar. Untuk kelas 1 dan 2, jumlah buku yang dibeli sebanyak 5 item. Sedangkan untuk kelas 4 dan 5 terdapat 6 item buku.
“Selain untuk membeli buku K13, ada pula anggaran dari pusat sebesar Rp22 miliar yang akan digunakan untuk sosialisasi, monitoring dan evaluasi di 36 ribu gugus SD di Jatim,” tutur dia. [tam]

Tags: