50 Ribu Pemegang Surat Ijo Dukung Rasiyo-Lucy

deklarasi-Surat-Ijo.-[Gegeh-Bagus/bhirawa].

deklarasi-Surat-Ijo.-[Gegeh-Bagus/bhirawa].

Surabaya, Bhirawa
Masalah hukum antara pemkot Surabaya dengan penghuni lahan Surat Ijo bakal menjadi agenda pertama yang diselesaikan Paslon Serasi bila memenangkan Kursi Surabaya Satu. Calon Wali Kota Surabaya, Dr Rasiyo berjanji jika terpilih menjadi Wali Kota Surabaya dalam tahun pertama akan membereskan permasalahan Surat Ijo yang ada di Kota Pahlawan ini.
“Insyaallah saya jadi Wali Kota, Surat Ijo merupakan penanganan pertama yang harus saya selesaikan. Contohnya saja pembangunan masjid saja tidak boleh. Ini adalah hal-hal yang menggelitik kita semua,” kata Dr Rasiyo kepada Gerakan Pejuang Hapus Surat Ijo Surabaya di daerah Dukuh Kupang, Minggu (8/11) kemarin.
Menurut Paklik Rasiyo , sebenarnya penyelesaian Surat ijo cukup dengan melaksanakan UU Agrarian tahun 1960. Dalam UU Agraria, lanjut Rasiyo warga sudah menempati lebih dari 20 tahun bisa mengajukan kepemilikan.
Namun dikarenakan polemik yang sudah sampai kepada tahap hokum ini, Rasiyo mengaku bakal segera  mengecek permasalahan terkait Surat Ijo. “Sebenarnya ini sudah pra peradilan, dan sekarang sudah masuk ke ranah Mahkamah Konstitusi (MK, red). Itu artinya, kalau masuk ranah MK yang ditinjau itu perundangannya. Jadi, Undang-Undang itu ada sejak tahun 1960 namanya Undang-Undang Pokok Agraria,” jelasnya di hadapan ratusan penghuni lahan Surat Ijo kemarin.
ASementara itu warga Kota Surabaya pemegang Surat Ijo menyatakan siap memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut satu Dr Rasiyo – Lucy Kurniasari. Sedikitnya, 50 ribu pemegang Surat Ijo akan mengawal suara paslon yang diusung Partai Demokrat-PAN pada 9 Desember 2015 mendatang.
Ketua Gerakan Pejuang Hapus Surat Ijo Surabaya Bambang Sudibyo mengatakan, pihaknya mendukung penuh paslon nomor satu Dr Rasiyo-Lucy Kurniasari. Sebab, dirinya bersama Anggota Pejuang Hapus Surat Ijo lainnya sudah capek saat pemerintahan sebelumnya karena tidak ada kejelasan.
“Sejak dulu, tahun 2009 sudah pernah menuntut di pengadilan dan hasilnya seperti itu. Kota Madya (Pemkot Surabaya, red) juga tidak pernah memperhatikan hal ini,” Kata Bambang saat deklarasi Gerakan Pejuang Hapus Surat Ijo Surabaya di daerah Dukuh Kupang, Minggu (8/11) kemarin.
Dirinya menceritakan, pihaknya sudah menanyakan kepada BPN (Badan Pertanahan Nasional) terkait Surat Ijo, dan hasilnya diarahkan ke Pemkot Surabaya. “Di Kota Madya juga tidak jelas,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya bersama puluhan ribu warga Surabaya pemegang Surat Ijo sedang menuntut ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan Pengadilan Negeri (PN), terkait tuntutan adalah hak kepemilikan. “Karena kemarin itu kita salah menentukan tuntutan, karena yang dituntut itu adalah sewa. Tapi kali ini, kita akan menuntut hak kepemilikan,” jelasnya.
Sesuai program Paklik Rasiyo sebagai Calon Wali Kota, program dan prioritas yang ke 10 yakni reformasi birokrasi dan public service yang berisi menuntaskan penyelesaian masalah Surat Ijo dengan cara win-win solution. “Nah, dari situ banyak program yang pro rakyat kecil dinilai tepat sasaran dan mampu mengentaskan kemiskinan,” bebernya.
Hal terpenting lainnya, kata Bambang, warga pemegang surat ijo berharap jika terpilih sebagai Wali Kota periode 2016-2021, Rasiyo dapat menuntaskan permasalahan surat surat ijo. Yakni, mengatur tata guna tanah di Surabaya.
Selama ini, wali kota Surabaya dinilai tak bisa menyelesaikan masalah surat ijo ini. Sebabnya, eksekutif dan legislatif tidak serius menuntaskan masalah ini. “ada sekitar 50 ribu anggota pemegang Surat Ijo yang siap dukung Paklik Rasiyo dan Ning Lucy pada coblosan besok,” paparnya.
Program Pembangunan 500 Juta dan 50 Juta Koperasi Wanita Setiap RW
Sementara itu, pasangan yang lebih dikenal Serasi ini juga menjanjikan akan memberikan bantuan 500 juta kepada setiap Rukun Warga (RW) di Kota Surabaya. Bantuan tersebut diberikan agar pembangunan daerah pinggiran tidak tertinggal dengan pusat (tengah) kota.
“Kita berikan kreasi dan inovasi di setiap RW karena permasalahan di masing-masing RW berbeda. Kita beri kepercayaan kepada RW untuk menggunakan bantuan tersebut untuk pembangunan di tiap RT,” kata Rasiyo di Surabaya, Sabtu (7/11) lalu.
Pembangunan Surabaya dari pinggiran ini merupakan visi dan misi pasangan Rasiyo-Lucy yang diusung Partai Demokrat-PAN dalam Pilkada Kota Surabaya, 9 Desember 2015 mendatang.
“Pemerataan pembangunan dari pinggir itu perlu. Ini karena saya masih melihat masih banyak kawasan pinggiran yang kondisinya masih memprihatinkan. Kalau tidak percaya saya ajak keliling di pinggiran seperti Rungkut dan lainya,” ujarnya.
Hal-hal yang akan dilakukan jika Rasiyo dan Lucy terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota Surabaya adalah membangun tidak hanya infrastruktur tapi juga memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) warga Surabaya. Salah satunya dengan memperkuat iman dan takwa.
“Pendidikan agama adalah hal penting untuk membentuk karakter kepribadian seseorang. Ini yang saya tekankan nanti,” ujar mantan Kepala Pendidikan Nsional (Diknas) dan Sekdaprov Jatim ini.
Selain itu, Rasiyo juga akan membantu keuangan untuk pembentukan koperasi di masing-masing RW. “Tentunya ini akan melibatkan para ibu-ibu,” tuturnya.
Rasiyo juga menekan kemudahan untuk berobat di Puskesmas atau rumah sakit di Surabaya. “Jadi tidak perlu ribet. Yang penting punya KTP (kartu tanda penduduk) warga Surabaya bisa berobat dimanapun. Kami juga menyiapkan mobil keliling untuk warga yang membutuhkan pertolongan dengan cepat,” tandasnya.
Hal sama dikatakan Lucy Kurniasari. Dia akan merangkul semua pihak untuk membangun Surabaya menjadi lebih baik. Ning Lucy juga berjanji akan mengalokasikan satu koperasi wanita 50 juta per Rukun Warga (RW). “Tentunya banyak program yang pro masyarakat yang akan kami buat. Kami berharap bantuan semua pihak agar hal ini terealisasi,” katanya. (geh)

Tags: