500 Pelajar di Magetan Terima Bantuan Kacamata Baca

Bupati Suprawoto memberikan kacamata kepada pelajar SMP di Magetan didampingi pengurus dari Lions Club International.

Magetan, Bhirawa
Sebanyak 500 kacamata baca dibagikan gratis kepada pelajar SD dan SMP di Magetan. Kacamata bermerek Essilor, peruntukkannya bagi pelajar yang kondisinya kesehatan matanya kurang bagus.
“Sebulan kami melakukan pemeriksaan ketajaman pandangan mata untuk 15 sekolah di pedesaan Magetan. Sehingga pemberian kacamata ini melalui uji tes mata oleh optic yang kami ajak turun ke lapangan,” ungkap President Lions Club Madiun Host, Yoyok Setiyo Utomo, di Pendopo Graha Surya, Magetan, Rabu (30/1).
Pembagian kacamata baca ini, menurutnya, merupakan program rutin dari Lions Club untuk kesehatan mata. Selain itu, juga program pemeriksaan mata gratis untuk masyarakat.
Dia menegaskan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mata sangatlah rendah. Sehingga Lions club International menciptakan program pengabdian masyarakat untuk kesehatan mata, menggandeng perusahaan kacamata kenamaan Essilor yang dikenal ahli dalam koreksi penglihatan dan perlindungan mata.
“Kacamata ini asli didatangkan dari pabriknya dari Paris. Ini kacamata berkelas, dan pemilik pabrik kacamata menyadari bahwa kacamata diciptakan untuk meningkatkan kehidupan dengan meningkatkan penglihatan bagi yang kesehatan matanya kurang bagus,” kata Yoyok sambil menjelaskan bahwa nama besar Essilor bergaung di tingkat internasional sejak didirikan tahun 1849 di Paris, Prancis.
Bupati Magetan, Suprawoto, meminta kepada para pelajar di Magetan, agar memanfaatkan kesehatan matanya untuk hal-hal yang baik. “Tirulah perawi hadis Imam Buchori. Dulunya, Imam Buchori lahir dalam keadaan buta. Mendadak pada usia 10 tahun, kedua matanya bisa terbuka untuk melihat. Dari situ, Imam Buchori bersyukur bisa melihat dunia, dan mengumpulkan hadis yang dibukukan,” kata Suprawoto menyemangati pelajar penerima kacamata gratis dari Lions Club Internasional, sebuah NGO yang kini berusia 102 tahun dan diakui secara internasional bahkan tercatat di organisasi internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, AS.
Suprawoto meminta para pelajar untuk menulis dengan baik. Karena, lanjutnya, orang boleh hebat setinggi langit.
“Tapi, kalau tidak menulis akan hilang dari sejarah. Menulis adalah untuk keabadian,” ungkapnya menyebut kutipan penulis Pramudya Ananta Toer. Sekolah penerima kacamata gratis itu di antaranya adalah SMPN 2 Parang, SMPN 1 Ngariboyo, SMP 1 Takeran, SDK Santa Maria Magetan, dan sejumlah guru SD dan SMP. [tok]

Tags: