500 Polwan Polda Kunjungi Tempat Bersejarah di Surabaya

PolwanPolda Jatim, Bhirawa
Sebanyak 500 siswa Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Brigadir  Polwan 2014, yang mengenyam pendidikan Kepolisian di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Jatim, Minggu (12/10) mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Surabaya. Kegiatan yang dilakukan ini, untuk menanamkan rasa kejuangan dan kecintaan terhadap tanah air.
Kepala Bagian Pengajaran dan Pelatihan (Kabag Jarlat) SPN Polda Jatim Drs I Wayan Sudana mengatakan, kunjungan siswa ini untuk mendukung proses aplikasi pembelajaran di SPN Polda Jatim, khususnya berkaitan dengan materi-materi kejuangan. Salah satu bentuk program yang dilakukan, yakni dengan melakukan  peninjauan obyek penting atau wisata sejarah perjuangan.
“Dari jumlah 1000 siswa, sebanyak 500 siswa turut ikut dalam proses aplikasi pembelajaran di SPN Polda Jatim, dengan mengunjungi obyek-obyek sejarah maupun obyek penting di Surabaya,” terang I Wayan Sudana, Minggu (12/10) di Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Adapun obyek-obyek penting yang dikunjungi meliputi, Jembatan Suramadu, Tugu Pahlawan, dan KBS. Mengenai kunjungan ke Suramadu, alasanya adalah jembatan yang memiliki panjang lima kilometer tersebut, terbentang diatas Selat Madura. Sehingga para siswa dapat mengerti ikon kota Surabaya.
“Kegiatan pertama dari SPN, langsung diarahkan menuju Suramadu, Tugu Pahlawan, dan KBS. Ketiga tempat ini mempunyai sejarah penting bagi kota Surabaya,” jelasnya.
Selanjutnya, para siswa diajak ke Monumen Tugu Pahlawan yang berada di Jalan Pahlawan. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan simbol perjuangan arek-arek Suroboyo yang dipimpin oleh Bung Tomo, dalam mempertahankan kemerdekaan. Di Tugu pahlawan tersebut, para siswa diperkenalkan dengan meninjau monumen, pemutaran film dokumenter, dan bagian-bagian dari monumen, termasuk museum.
Lanjut Wayan, disana para pendamping atau petugas yang bertugas di Tugu Pahlawan memberikan penjelasan, tentang sejarah perjuangan para Pahlawan. “Di monumen ini, para siswa diajak lebih dekat bagaimana perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, pada peperangan yang terjadi 10 November 1945 lalu,” urainya.
Terakhir, para siswa diajak menuju ke KBS. Disini, para siswa mengenal tentang berbagai koleksi satwa yang dimiliki oleh Pemkot Surabaya. Sekaligus, memberikan penyegaran atau refreshing kepada para siswa, dan tetapi tidak lepas dari pengetahuan. Dalam arti, satwa-satwa selain memiliki nama Indonesia, juga memiliki nama latin dan tempat asalnya.
“KBS merupakan tempat yang cocok untuk para siswa merefresh pikiran. Namun, konteksnya tetap pada pengetahuan,” ungkapnya.
Ditambahkan Wayan, kunjungan ini brtujuan untuk menanamkan jiwa para siswa akan kecintaan nilai sejarah dan cinta tanah air. Apalagi para siswa ini berasal dari berbagai daerah, baik Jatim sendiri, Kalimantan, Bali, Sulawesi. Sehingga para siswa harus mengetahui, bahwa di Jatim ada tempat-tempat bersejarah.
“Para siswa kan berasal dari berbagai daerah. Jadi, kami ajak mereka untuk mengenal tempat-tempat sejarah yang penuh dengan nilai perjuangan. Sehingga menambah kecintaan mereka kepada tanah airnya sendiri,” pungkasnya. [bed]

Tags: