503 Pelamar CPNS Pemprov Jatim Absen Ujian

CPNS (1)Pemprov Jatim, Bhirawa
Sebanyak 503 pelamar CPNS Pemprov Jatim tidak hadir dalam tes TKD (tes kemampuan dasar) yang digelar mulai 7 – 11 Oktober 2014. Tiga besar nilai tertinggi pada masing-masing formasi dijamin melenggang ke tes selanjutnya, meski passing grade belum turun dari Kemenpan RB.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jatim Dr H Akmal Boedianto MSi menuturkan, total peserta CPNS yang seharusnya mengikuti tes sebanyak 3.594 peserta, tapi yang ikut hanya 3.091. Itu artinya ada 503 peserta yang memilih absen.
“Saya tidak tahu pasti alasan kenapa mereka memilih untuk absen. Kemungkinan mereka yang telah mendaftar CPNS telah diterima kerja ditempat lain yang lebih menjanjikan secara finansial,” kata Akmal, dikonfirmasi, Minggu (12/10).
Dari total 3.091 peserta tes yang hdir, jika dilihat dari kualifikasi pendidikan yaitu S1 – S2 sebanyak 2.075 peserta, dan SMA – DIII sebanyak 1.016 peserta. Sedangkan yang memperoleh nilai tertinggi adalah Yedda Arafiyanuri lulusan S1 Statistik Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan nilai 410.
Kemudian disusul Novrizal Aryaka Putra dengan nilai 409, lulusan S1 Teknik Elektro UB yang memilih formasi analis data dan informasi. Lalu Iqsal Yanuar Dwi Fianda yang mendapat nilai 400 dengan pilihan formasi analis HSE dari lulusan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
“Sedangkan yang meraih posisi keempat Dini Purnawansyah dengan nilai 398 dengan pilihan formasi pengevaluasi proses bidang system manajemen. Dini merupakan lulusan S1 Administrasi Negara Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Yang lima besar didapat Adika Muhammad Ibrahim dengan nilai 393 dari Unair,” ungkapnya.
Berapa passing grade yang diberikan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) ?, Akmal menjelaskan, hingga kini passing grade masih belum turun. Namun yang pasti, tiga besar dari tiap-tiap formasi akan melakukan tes selanjutnya, yaitu tes psikologi dan keahlian.
“Kalau melihat tahun lalu, passing grade baru turun dua minggu setelah tes. Passing grade ini tidak bisa disama ratasan se Indonesia sama. Seperti passing grade di Papua berbeda dengan di Jawa. Karena ini menyangkut SDM,” ungkapnya. [iib]

Tags: