52 Persen KK Belum Penuhi Standar Keluarga Sehat

5-Foto Kaki-Christiana Indah Wahyu-KarKota Mojokerto, Bhirawa
Dari total 42 ribu Kepala Keluarga (KK) di Kota Mojokerto ternyata 52% nya masih belum memenuhi kriteria sebagai keluarga sehat. Sebanyak 42% KK itu belum bisa memenuhi 15 indikator sebagai syarat menjadi keluarga sehat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu, jika ke 15 indikasi itu terbagi menjadi tiga kategori. Pertama kategori sanitasi dan lingkungan, kategori pola hidup bersih serta pelayanan kesehatan. Untuk kategori sanitasi dan lingkungan, sebagian besar warga Kota Mojokerto masih belum memiliki jamban yang layak dan sehat.
”Kondisi ini terjadi akibat kepadatan penduduk, sehingga sanitasi mereka kurang maksimal, pengaruhnya terhadap kualitas air minum,” terang Christiana Indah Wahyu, Selasa (31/5) kemarin,
Untuk pola hidup bersih, lebih pada gaya hidup warga Kota Mojokerto yang masih banyak sebagai perokok aktif. Selain itu pemilihan jenis makanan dan kandungannya juga terabaikan.
Meraka harus berhenti merokok, mengkonsumsi makanan yang bebas bahan berbahaya, aktif berolah raga, serta melakukan gaya hidup menghindari seks bebas,” tambah pejabat berjilbab ini.
Dibidang pelayanan kesehatan, kesadaran masyarakat untuk aktif memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan terdekat juga sangat minim. Padahal pemerintah Kota Mojokerto sudah memberikan fasilitas gratis kepada seluruh warganya yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
”Semisal jika dalam satu keluarga itu terdapat Ibu hamil harus rajin periksa, kalau bayinya sudah lahir harus segera dilakukan Imunisasi. Demikian dengan anggota keluarga yang lain, harus aktif memeriksakan diri jika mengalami keluhan kesehatan,” tandasnya.
Meski berat, Dinas Kesehatan optimis memenuhi target seluruh KK di Kota Mojokerto memenuhi kriteria masuk dalam kategori keluarga sehat. Dari target yang ditetapkan tahun 2018, Dinkes optimis bisa menyelesaikan target itu pada tahun 2017.
”Caranya kita sudah menggandeng berbagai organisasi profesi bidang kesehatan untuk membantu sesuai bidang masing,” imbuhnya seraya menyebut sudah manandatangani MoU dengan IBI,  PPNI, PDGI dan SKM.
Sementara itu, Cholid Firdaus, anggota Komisi III DPRD Kota Mojokerto, mengingatkan agar standard keluarga sehat tidak hanya soal kesehatan secara fisik kesehatan psikologi dan kebahagiaan masyarakat juga harus menjadi atensi.
”Karena percuma saja kalau fisiknya sehat tapi kondisi psikologinya ada persoalan,” lontar anggota DPRD asal PKS ini. [kar]

Tags: