539 Santri Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Diwisuda

Pengasuh ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy saat memimpin prosesi wisuda 539 lulusan Qiroatuna baru baru ini. [sawawi]

Dua Santri Asal Negara Thailand dan Malaysia
Situbondo, Bhirawa
Pengasuh pondok pesantren (ponpes) Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy kembali memimpin prosesi wisuda 539 santri putera dan puteri program studi non formal Qiroatuna baru baru ini. Wisuda Qiroatuna berlangsung di auditorium putera dikompleks ponpes terbesar di Kota Santri Situbondo tersebut. Yang fenomenal, dari 539 santri lulusan Qiroatuna yang mengikuti wisuda kemarin dua diantaranya berasal dari Negara Malaysia dan Thailand.
Menurut KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, dua wisudawan luar negeri tersebut bernama Banikan Madyab, asal Sangla Thailand dan Kamarizzaman asal Selangor Malaysia. Sebenarnya ada tiga santri lagi asal Thailand, ujar Kiai Azaim, namun karena masih belum lulus program Qiroatuna baru akan mengikuti program wisuda pada tahun 2019 mendatang. Kata Kiai Azaim, dua santri asal luar negeri tersebut mengaku sangat senang bisa belajar di ponpes Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo Situbondo. “Banikan Madyab menganggap, pesantren disini merupakan miniatur Indonesia,” tutur KHR Azaim.
Di sisi lain, Banikan Madyab mengungkapkan, di ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo tercatat ada belasan ribu santri yang berasal dari berbagai penjuri negeri Indonesia dan dunia. Banikan Madyab, mengaku, awal dirinya mondok mengalami kesulitan berkomunikasi dengan para santri yang lain, namun mereka sangat baik dan mau mengajari hingga kini fasih berbahasa Indonesia. “Rata rata santri disini sangat baik hati dan mau mengajari saya berbahasa Indonesia,” ungkap Banikan Madyab belum lama ini.
Masih kata Banikan Madyab, pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo Situbondo sangat layak untuk dijadikan pusat menimba ilmu bagi santri tanah air maupun mancanegara karena memiliki sarana dan prasana pendidikan yang lengkap. Bahkan, urai Banikan Madyab yang kini masih duduk di bangku kelas 2 SMA itu, berjanji akan melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi di Universtias Ibrahimy (UIB).
“Saya sekarang sangat kerasan menimba ilmu disini,” pungkas Banikan Madyab. [awi]

Tags: