54 Pegawai Kecamatan Buduran Sidoarjo Tes Urine Mendadak

Camat Buduran, Sentot Kunmardianto, didampingi Kasi Pencegahan BNNK Sidoarjo, setelah menyerahkan urine kepada petugas BNNK Sidoarjo untuk dilakukan tes. [alikus/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Camat Buduran, Sentot Kunmardianto SH, merasa lega karena tidak sampai ada pegawainya, baik yang ASN dan Non ASN yang terlibat dalam pemakaian Narkoba.
Karena saat dilakukan tes urine secara mendadak, oleh BNNK Sidoarjo, Senin (4/11) kemarin, semua pegawai Kec Buduran tersebut dinyatakan negatip atau bebas dari pemakaian Narkoba.
“Saya khawatir saja barangkali ada yang sampai positip. Syukur semua pegawai saya bebas dari Narkoba,” komentar Sentot, saat dihubungi Rabu (6/11) kemarin.
Wilayah Kec Buduran, kata Sentot, termasuk salah satu bagian dalam rencana induk kota (RIK) Sidoarjo. Ia khawatir, karena masuk wilayah perkotaan, akan gampang terpengaruhi penyalahgunaan Narkoba.
Maka menurut Sentot, dirinya ingin mewujudkan di tempatnya bebas Narkoba. Setahu dirinya, Kec Buduran pada tahun 2019 ini, diantara 18 kecamatan di Kab Sidoarjo, yang mengawali tes urine Narkoba itu.
“Kegiatan ini kita gelar agar pegawai Kec Buduran bebas dari Narkoba. Kegiatan tes urine ini termasuk salah satu bentuk pencegahan penyalahgunaan Narkoba,” kata Sentot yang pernah menjabat sebagai Camat sampai sampai tiga di wilayah Kab. Sidoarjo.
Menurut dirinya, setelah tes urine di lingkungan Kantor Kec Buduran itu, pihaknya nanti akan minta kepada pihak desa yang ada di Kec Buduran, juga ikut melakukan upaya pencegahan Narkoba.
Menurutnya, pihak desa bisa menggelar acara sosialisasi penyuluhan bahaya Narkoba. Pesertanya misal bisa dari anggota karang taruna, pengurus RW, RT dan anggota PKK.
Jumlah desa di Kec Buduran itu, kata Sentot, ada 10 desa. Desa-desa di Kec Buduran, saat ini banyak dihuni para pendatang dan penduduk baru. Karena di Kec Buduran banyak berdiri pabrik dan perumahan. Menurut Sentot, saat ini penyalahgunaan Narokba bisa terjadi di kota bahkan juga di desa.
Dalam kesempatan yang sama, disela-sela kegiatan tes urine tersebut, Kasi Pencegahan dari BNNK Sidoarjo, AKP Siti Saidah SH, mengatakan kalau masalah pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba (P4GN) di Sidoarjo sampai dibiarkan, kabupaten bahkan negara Indonesia bisa-bisa hancur gara-gara Narkoba.
Dirinya menegaskan, apabila dahulu musuh bangsa Indonesia adalah penjajah kolonial. Namun saat ini salah satu musuhnya adalah Narkoba. Juga masalah korupsi dan berita hoak.
Dirinya mengatakan saat ini penyalahgunaan Narkoba merambah pada semua status kehidupan di masyarakat. Tidak lagi mengenal status. Mereka yang ketahuan dalam penyalahgunaan Narkoba, mulai dari staf sampai pimpinan atau pejabat. Wakil rakyat di dewan, orang kelas bawah sampai kelas tinggi. Bahkan anak kecil sampai tua.
Sehingga Indonesia, kata Siti Saidah, saat ini kondisinya dalam status darurat Narkoba. Setiap hari sekitar 50 orang mati karena over dosis Narkoba.
“Kalau di Kec Buduran sampai ada yang poaitip memakai Narkoba, bisa dilakukan rehabilitasi di Kantor BNNK Sidoarjo,” katanya. [kus]

Tags: