55.769 Pelajar Kota Batu Jadi Target Vaksin Difteri

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyapa para pelajar SDN Ngaglik 01 usai mendapatkan vaksin Difteri.

Kota Batu,Bhirawa
Sepanjang tahun 2017 tercatat sekitar 14 warga Kota Batu menunjukkan gejala difteri. Dari 14 orang itu, satu di antaranya positif terjangkit virus difteri. Akibatnya, akhir Januari lalu Walikota Batu Dewanti Rumpoko menetapkan status KLB untuk Kota Batu terhadap penyakit difteri.
Untuk menanggulangi status KLB Difteri, di bulan Feruari ini Pemkot mengagendakan pemberian outbreak response immunization (ORI) atau vaksin Difteri terhadap 55.769 pelajar di Kota Batu. “Kamis (15/2) ini, Pemkot Batu melalui Puskesmas Sisir melakukan pemberian vaksin Difteri di SDN Ngaglik 01 Batu,”ujar Kepala Dinas Kesehatan Batu, Drg Kartika Tri Wulandari, Kamis (15/2).
Ia menjelaskan, saat ada yang positif terjangkit difteri pihaknya langsung memberikan outbreak response immunization atau ORI. ORI ini merupakan upaya untuk mencegah penularan Difteri, mengingat penyebarannya bisa melalui udara ataupun kontak langsung dengan penderita.
“Apalagi sebelumnya sudah ada satu yang terjangkit. Sehingga harus segera melakukan ORI. Sasaran ORI ini untuk usia 1-19 tahun,” tambah Kartika.
Sementara, Puskesmas Sisir memiliki target penanganan ORI dengan jumlah total ada 21.118 anak. Dan Februari ini memang dilaksanakan imunisasi secara serentak di Kota Batu. Selain bulan Februari Imunisasi juga akan digelar pada Juli, dan November 2018.
“Jadi kami sudah punya target, untuk wilayah puskesmas Sisir sendiri ada 21.118 anak yang harus diberika ORI hingga akhir Februari mendatang,” ujar dokter umum Puskesmas Sisir, dr.Nova Arisma Rahmawati.
Selama pemberian imunisasi difteri, sebagian besar siswa SDN Ngaglik 01 yang berjumlah 509 terlihat cemas. Mereka terlhat takut dengan jarum suntik. Bahkan beberapa siswa mencari-cari alasan agar tak mengikuti pelajaran selanjutnya. “Setelah disuntik, tangan saya ndak bisa buat nulis Bu,”keluh salah satu siswa memberikan alasan.(nas)

Tags: