57 Pejabat Eselon II, III dan IV Pemkab Probolinggo Dimutasi

Bupati Tantri memutasi pejabat eselon II, III Dan IV. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 57 pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.

Pelantikan dan pengambilan sumpah ini dihadiri oleh Wakil Bupati Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono, Inspektur Kabupaten Probolinggo Sigit Sumarsono, Staf Ahli dan Asisten serta perwakilan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo serta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko.

Kegiatan yang dilaksanakan di tengah-tengah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ini menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Tempat duduk antar peserta berjarak kurang lebih 2 meter. Sebelum masuk area pendopo, para peserta cuci tangan dengan hand sanitizer dan pengukuran suhu tubuh serta menggunakan masker.

Pejabat struktural yang dimutasi terdiri dari 1 orang pejabat pimpinan tinggi pratama (eselon II), 29 orang pejabat pejabat (eselon III) dan 27 orang pejabat pengawas (eselon IV).

Serah terima jabatan diwakili oleh Bambang Heriwahjudi kepada Ratna Puntowati sebagai Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya Bambang Heriwahjudi akan menjadi sebagai Sekretaris Satpol PP Kabupaten Probolinggo.

Sementara penandatanganan integritas secara simbolis dilakukan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Probolinggo Munaris.

Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, kamis (17/9) mengatakan kesempatan dan kepercayaan tidak datang dua kali. Oleh hangatgunakan betul-betul dengan baik kepercayaan yang telah diberikan dengan amanah yang baru di tempat yang baru ini untuk sebaik-baik memberikan perubahan dan di unit kerja masing-masing.

“Ini penting saya ingatkan karena tentu kita semua yang ada disini wajib mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT masih diberikan sehat wal afiat dan masih diberikan kepercayaan sebagai ASN di Kabupaten Probolinggo,” katanya.

Menurut Bupati Tantri, informan itu, pejabat eselon II, III, IV, staf maupun honorer masih memberikan kepercayaan kepada semuanya. Tidak kemudian ada suka dan tidak suka secara pribadi atau sentimen pribadi.

“Tentu saya membawa misi dan suara cita-cata masyarakat bagaimana pelayan rakyat untuk membantu dan memastikan bahwa pelayanan rakyat bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.

Bupati Tantri menerangkan era disrupsi Covid -19 harus disikapi dnegan secerdas-cerdasnya oleh semua. Sudah bukan saat ini keluhan, jalan kesana dan kesini mentok serta anggaran dikepras dan lain-lain.

Tetapi wajib bagi semuanya memanfaatkan seluruh sumber daya baik itu maupun peluang yang bisa dipotret, diputar dan dibalik pola pikirnya bahwa disrupsi Covid -19 menjadi peluang yang besar bagi semuanya.

“Saya selalu mendengungkan, ayolah bagaimaan teknologi informasi dimanfaatkan sebaik-baiknya. Saya berkeinginan bagaimana pejabat itu membaca nota dinas dan surat tidak harus duduk manis di ruangan dengan setumpuk kertas tetapi melalui gadget. Hari ini pertemuan kita hampir 75 persen melalui online, bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun asalkan sudah janjian waktu. Setelah saya mencerna luar biasa sekali efisiensinya,” tegasnya.

Lebih lanjut Bupati Tantri perubahan pergantian pribadi adalah hal yang sangat biasa dalam tubuh organisasi. “Saya memberi harapan yang cukup tinggi. Segera lakukan terobosan dan gebrakan maksimal agar kumpulan pejabat dan pejabat pribadi sebelumnya bisa lebih ditingkatkan. Semoga ini mampu menjawab aspirasi dan keinginan rakyat Kabupaten Probolinggo, “tambahnya.

Bupati Tantri menambahkan bahwa semua ASN adalah panutan bagi warga masyarakat. Dalam konteks disrupsi COVID-19 ASN ini adalah agen perubahan dalam pelaksanaan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, jarak dan menghindari kerumunan harus betul-betul menjadi landasan setiap tingkah laku yang akan dilakukan setiap hari.

Jadilah contoh bagi anak buahnya. Tegur dengan baik lingkungan ada yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Karena tentu kita menginginkan bersama pandemi COVID-19 bisa segera berakhir dan kita bisa segera kembali bermimpi menunu ke Kabupaten Probolinggo yang baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” tambahnya. [wap]

Tags: