57 Peserta Pawai Budaya Meriahkan HJB

7-foto A bas-salah satu peserta pawai budaya SMK Negeri 2 Bojonegoro   menampilkan karya seni legenda ulo bumi cerita rakyat dari Dusun Suwalan,   Desa Sambiroto, Kecamatan KapasBojonegoro, Bhirawa
Karnaval dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yang ke-337 tingkat SMA/SMK/UMUM yang dihelat pada Minggu (12/10) meriah. Pawai Budaya tersebut menampilkan berbagai kearifan lokal seperti asal usul Desa Gading yang terletak di Kecamatan Tambakrejo serta cerita tradisional di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu.
Demikian juga babat alas Desa Ringintunggal, Kecamatan Ngasem juga disajikan tidak hanya tampilan semata namun juga dibumbui dengan teatrikal yang menggambarkan cerita babad alas di Ringintunggal. Kemudian juga legenda kedung bajul Desa Sambiroto serta legenda lainnya yang ada diwilayah Bojonegoro.
Sementara salah satu peserta SMK Negeri 2 Bojonegoro menampilkan karya seni ‘legenda ulo bumi’ cerita rakyat dari Dusun Suwalan, Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas. Cerita legenda ulo bumi diawali dengan kemunculan ular sowo kembang raksasa. Ular tersebut dipercaya sebagai peliharaan mbah Sekar Pethak, Istri mbah Suep,tokoh yang memulai babat alas dusun Suwalan desa Sambiroto.
Beliau berdua adalah kakek dari Haji Abdussalamdan Haji Musi, sesepuh desa Sambiroto yang sampai sekarang makamnyamasih ramai diziarahi masyarakat. Sebelumnya pawai budaya ini diawali dengan pertunjukan tari srampat thengul sebagai tari pembuka.
Yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya, pada kesempatan kali ini pawai budaya dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-337 juga diikuti oleh tamu undangan kehormatan dari Kabupaten Tuban, Kediri, Pasuruan serta Kabupaten Nganjuk.
“Karnaval tingkat SMA Umum ini sebanyak 57 regu, dan Lima Kabupaten tetangga juga ikut berpartisipasi dalam karnaval ini, Peserta pertama diawali oleh Kabupaten Kediri kemudian Pasuruan,” kata Kabid Pelestarian dan Pengembangan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Suyanto Minggu (12/10).
Dia menuturkan, di antaranya dari Kabupaten Nganjuk yang menampilkan tari tradisional Salepok. Para peserta dari Ngajuk ikut meramaikan acara karnaval yang diadakan Bojonegoro kali ini juga sekaligus mengenalkan kepada masyarakat Bojonegoro tari tradisional dari Kabupaten Nganjuk.
Sesuai rute yang sudah dijadwalkan, untuk karnaval tingkat SMA/SMK dan Umum dimulai dari depan pendopo Malowopati Jalan Mastumapel, Imam Bonjol, Mastrip, MH Tamrin, Panglima Sudirman, Teuku Umar, WR Supratman, Hayam Wuruk, Trunojoyo, Imam Bonjol Kembali ke depan pendopo. “Karnaval ini juga diiringi oleh mobil Satlantas, kemudian disusul lagi oleh Dinas-dinas yang dibuka oleh mobil DPRD, dilanjut oleh peserta SMA dan Umum,” imbuhnya.
Perlu diketahui, karnaval tingkat SMA/SMK dan umum ini tergolong karnaval akbar, pasalnya 5 Kabupaten tetangga yakni Kediri, Ngawi, Nganjuk, Tuban, Pasuruan juga ikut berpartisipasi memeriahkan karnaval dalam rangka Hari Jadi Bojonegoro(HJB) ke-337. Lima Kabupaten tetangga tersebut akan menghibur warga masyarakat Bojonegoro dengan berbagai kebudayaan dan atraksi dari daerah masing-masing.
Antusiasme warga Bojonegoro sangat luar biasa, meski ditengah cuaca terik mereka tak menghiraukan dan tetap memadati sepanjang jalan protokol yang menjadi rute pawai budaya ini. Berdasarkan pengamatan hampir di sepenjang jalan penuh sesak oleh warga yang ingin menyaksikan gelaran pawai budaya. [bas]

Keterangan Foto : Salah satu peserta pawai budaya SMK Negeri 2 Bojonegoro menampilkan karya seni legenda ulo bumi cerita rakyat dari Dusun Suwalan, Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas. [bas/bhirawa]

Rate this article!
Tags: