60 Persen Calon Jamaah Haji Kabupaten Probolinggo Berisiko Tinggi

Ratusan CJH Kabupaten Probolinggo lakukan manasik haji di miniatur Kakbah di Gending.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Sebanyak 903 calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Probolinggo bakal berangkat tahun ini. Mereka diimbau selalu waspada cuaca ekstrem. Karena suhu panas di Makkah hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Probolinggo. 60 Persen CJH Kabupaten Probolinggo Berisiko Tinggi
“Di sini paling ekstrem cuaca panasnya 30 derajat Celsius. Kalau di Makkah, bisa 47 lebih derajat Celsius. Sehingga, calon jamaah diharapkan untuk lebih jaga kondisi kesehatan,” kata Abdul Nasir, salah satu panitia penyelenggaran manasik haji Kabupaten Probolinggo, Kamis 4/7.
Seluruh CJH begitu bersemangat mengikuti manasik haji. Meski cuaca cukup terik, semuanya antusias mengikuti prosesi sampai akhir. Alhasil, saat manasik haji ada satu CJH asal Desa Pondok Wuluh Leces yang jatuh pingsan.
Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Santoso melalui Kasi Haji dan Umrah Taufiq mengatakan, para CJH harus benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan sebelum dan saat melaksanakan ibadah haji. Mengingat, saat ini cuaca ekstrem terjadi dan diperkirakan suhu panas di Makkah jauh lebih tinggi di Probolinggo. “Jangan melakukan pekerjaan yang di luar kewajiban ibadah haji dulu. Untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh selama menunaikan ibadah haji,” katanya.
Tentang CJH dengan risiko tinggi (risti), Taufiq mengungkapkan, dari 903 CJH, ada sekitar 60 persen yang masuk kategori tersebut. Mereka tidak hanya karena CJH lanjut usia (lansia), tetapi ada juga CJH yang memang istithaah dengan pendampingan. Sehingga, petugas pendamping, tim medis, dan lainnya butuh ekstra dalam pendampingan. “Kami berharap para calon jamaah untuk menjaga kesehatan masing-masing. Supaya, bisa menunaikan ibadah haji secara sempurna,” harapnya.
CJH asal Kabupaten Probolinggo masuk kloter 13 dan 14. Rencana awal, mereka bakal berangkat tanggal 11 Juli mendatang. Namun, ada perubahan jadwal dan pihak bandara Arab Saudi. Sehingga, jadwal pemberangkatan dimajukan sehari yaitu tanggal 10 Juli. “Jumlah CJH yang berangkat kembali berubah. Awalnya 905 orang, ternyata satu orang meninggal dan satu lagi minta ditunda tahun depan. Jadi, angka terakhir ada 903 calon jamaah yang bakal berangkat,” paparnya.
Dari ratusan CJH tersebut, CJH termuda adalah Taufik Islamail yang berusia 18 tahun 2 bulan asal Desa Klaseman Kecamatan Gending. Sedangkan CJH tertua adalah Maryam yang berusia 88 tahun 5 bulan asal Desa Warujinggo Kecamatan Leces.
Menurut Santoso, komposisi CJH tahun ini terdiri dari CJH tahap I sebanyak 833 orang, CJH tahap II sebanyak 46 orang, CJH tambahan sebanyak 15 orang serta CJH mutasi masuk 20 orang. Ada pula TPHD sebanyak 6 orang, CJH mutasi keluar 10 orang dan CJH tunda/wafat 4 orang. Dengan demikian, ada sebanyak 905 CJH yang terbagi dalam kloter 13,14 dan 82.
“Khusus untuk Calon Jamaah Haji Kabupaten Probolinggo berusia lanjut, kami sudah menyiapkan sejumlah tenaga pendamping untuk membantu mereka menunaikan rangkaian ibadah haji selama berada di tanah suci Mekah dan Madinah,” tambahnya.(Wap)

Tags: