600 Siswa SMA/SMK/MA Ikuti Sekolah Kebangsaan

Para siswa yang mengikuti sekolah kebangsaan beramai-ramai foto bareng dengan Gus Ipul.

Sidoarjo, Bhirawa
Untuk membentengi generasi muda dari perilaku dan paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Surabaya membuka sekolah kebangsaan di Puslatdikamil Kodiklatal TNI AL di Juanda Sidoarjo.
Program sekolah kebangsaan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Drs Saifullah Yusuf, dengan didampingi Wadan Puslatdiksarmil Kodiklatal Kolonel laut (KH) drh. T. B. Sitorus, dan Ketua Lakpesdam NU Surabaya Imam Syafii, Kamis (21/12) kemarin. Adapun pesertanya sekitar 600 siswa SMA/SMK/MA dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Gus Ipul mengatakan, anak-anak selama mengikuti sekolah kebangsaan yang digelar dua hari, mulai 21 hingga 22 Desember 2017 ini, akan akan mendapatkan materi-materi terkait kebangsaan. Di antaranya cinta NKRI, Bela Negara, Anti Radikalisme, Agama menginsipirasi perdamaian, serta budi pekerti hingga anti korupsi dan anti narkoba.
Jadi, lewat sekolah kebangsaan ini diharapkan bisa membentengi generasi muda dari perilaku dan paham yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila dan ajaran agama.
“Apalagi kondisinya sekarang ini ditengah derasnya pengaruh luar lewat internet. Generasi mudah harus cerdas memilah dan memilih mana pengaruh yang positif atau negatif,” harap Gus Ipul.
Menurutnya, kegiatan seperti ini penting dilakukan dan sangat baik diikuti oleh para pemuda. Para pemuda ini calon penerus atau pemimpin bangsa. Tantangan yang akan dihadapi nantinya akan lebih komplek. Tantangan di masa depan yang akan dihadapi pada generasi penerus, akan lebih besar.
“Jadi wawasan kebangsaan, karakter, kepribadian dan menanamkan jati diri pada mereka sangat perlu dilakukan,” katanya. Lanjutnya, begitu juga dengan adanya radikalisme, para pemuda harus bias menunjukkan jati diri sebagai generasi penerus yang baik dan tetap cinta tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Makanya pelatihan-pelatihan, penanaman jati diri, pembentukan karakter menjadi generasi penerus yang cinta NKRI dan lain sebagainya diluar jam sekolah perlu ditambahkan, sangat perlu dilakukan.
“Makanya kegiatan Lakpesdam NU seperti ini selalu saya dukung, ” jelasnya. Kegiatan yang dilakukan oleh Lakpesdam Nu Surabaya ini dengan menggandeng TNI, dinilai Gus Ipul sudah tepat. Dari pelatihan ini akan diajarkan rasa kedisiplinan, rasa bertanggungjawab, cinta tanah air dan lainnya bisa terwujud.
“Semoga dari kegiatan seperti ini akan mewujudkan generasi penerus yang baik dalam segala hal, ” pungkas Gus Ipul. [ach]

Tags: