630 Siswa SD Ikuti Olimpiade Tiga Mapel

Ratusan siswa SD ramaikan lomba olimpiade Tiga mapel.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo menggelar Olimpiade Tiga Mata Pelajaran (Mapel) tingkat Kabupaten Probolinggo, di aula SMP Hati Billingual Boarding School (BBS) Kraksaan.
Olimpiade Tiga Mapel untuk Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia ini diikuti oleh 630 siswa SD se-Kabupaten Probolinggo. Terdiri dari 315 siswa kelas 5 dan 315 siswa kelas 6. Mereka berasal dari 105 gugus sekolah dan masing-masing gugus sekolah mengirimkan 3 (tiga) siswanya untuk 3 tiga mapel.
Peserta Olimpiade Tiga Mapel ini merupakan hasil seleksi dan para juara untuk masing-masing mapel di tingkat gugus sekolah. Prinsipnya semua anak-anak ini adalah anak yang juara. Meskipun nanti tidak bisa menjadi juara jangan pernah putus semangat. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan SD Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, Kamis 26/10.
Menurut Rozi, naskah soal dalam Olimpiade Tiga Mapel ini sudah dibuat secara standart dan terbaik oleh tim perumus pengawas sekolah di Kabupaten Probolinggo. Sehingga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah masing-masing.
Setiap masing-masing mapel baik Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia nantinya disiapkan uang pembinaan, tropy dan piagam penghargaan. Sekali lagi bagi yang tidak juara bukan berarti kalian gagal. Karena sebenarnya kalian adalah anak yang sudah juara,” tegasnya.
Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina mengungkapkan bahwa kompetisi ini merupakan sebuah evaluasi diri untuk terus semangat belajar. “Apapun hasilnya harus tetap belajar dan terus semangat. Karena ilmu di sekolah adalah bekal untuk turun ke dunia sesungguhnya di tengah-tengah masyarakat,” katanya. Dewi menuturkan, ilmu pengetahuan yang diperoleh selama berada di bangku sekolah merupakan bekal di masa mendatang yang harus diimbangi dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
“Oleh karena itu harus dibangun semangat disiplin, jujur, menjunjung tinggi semangat gotong royong dan menghormati kedua orang tua serta para guru yang ada di sekolahnya,” tegasnya.
Dewi menambahkan bahwa ilmu ini mengajak semua anak didik untuk bersaing dengan sehat, disiplin dan jujur. Hal ini tentunya dapat diwujudkan manakala anak-anak ini memiliki kematangan kepribadian dan saling hormat menghormati serta tolong menolong diantara sesama.
“Semua ini harus ditanamkan sejak usia dini. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa memberikan manfaat dalam mengukur kemampuan dalam mengerjakan soal untuk mata pelajaran Matematika, IPA dan Bahasa Indonesia,” harapnya. Selanjutnya para siswa SD ini mengikuti Olimpiade Tiga Mapel dengan menjawab soal selama 90 menit. Untuk Matematika dibagi 3 tahap seleksi meliputi penentuan 40 besar, 20 besar dan grand final. Sementara Bahasa Indonesai dan IPA dibagi 2 tahap seleksi meliputi penentuan 20 besar dan grandfinal, tambahnya. [wap]

Tags: