Foto: ilustrasi
Dindik Jatim, Bhirawa
Ujian Sekolah (US) jenjang SD/SDLB/MI dimulai serempak, Senin (18/5) hari ini sampai Rabu (20/5) mendatang. Tercatat sebanyak 636.181 siswa di Jatim akan menjadi peserta ujian negara pengganti Ujian Nasional (UN) .
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Saiful Rachman mengatakan, seluruh persiapan US telah dilakukan dengan rapi mulai dari tingkat satuan pendidikan hingga Dinas Pendidikan (Dindik) kabupaten/kota dan provinsi. Pelaksanaan US pun akan berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP). “Kami semua siap menjaga kredibilitas pendidikan,” kata dia, Minggu (17/5).
Mantan Kepala Badan Diklat Jatim ini menginginkan US ini tidak lagi diterpa isu-isu kebocoran kunci jawaban seperti yang terjadi di UN jenjang SMP maupun SMA. Kalau sampai ada pihak yang terlibat pembocoran jawaban, sanksi tegas dan berat siap menanti.
Kabid TK, SD, dan Pendidikan Khusus (PK) Dindik Jatim Nuryanto menambahkan, US tahun ini akan diikuti 636.181 siswa se-Jatim. Rinciannya, 463.446 peserta berasal dari jenjang SD negeri, 41.867 siswa dari SD swasta, 6.523 siswa MI negeri, 123.914 siswa MI swasta, dan 431 siswa dari jenjang SD Luar Biasa (SDLB).
Nuryanto menjelaskan, tahun ini alokasi anggaran US sebesar Rp 10 miliar. Dana itu diambil dari APBD Jatim. Rinciannya, Rp 7 miliar untuk percetakan hingga distribusi naskah ke daerah, Rp 2,5 miliar untuk cetak ijazah dan Sertifikat Hasil Ujian Sekolah (SHUS). Sisanya, Rp 500 juta dipakai untuk sosialisasi.
Dia menjelaskan, penyediaan anggaran US melalui APBD Pemprov Jatim itu berdasar PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan. PP itu juga menyebut, kabupaten/kota bertugas menyediakan anggaran untuk scaning Lembar Jawaban Ujian Sekolah (LJUS), keamanan, sampai distribusi ijazah ke satuan pendidikan. Sekolah pun harus menyisihkan dana BOS untuk menyelenggarakan US.
Terkait standar kelulusan siswa SD/MI dan sederajat, lanjut Nuyanto, ditentukan oleh sekolah masing-masing. “Tapi di Jatim semua daerah sudah sepakat komposisinya 70 persen berdasar nilai rapor dan 30 persen dari nilai US. Ketentuan itu dianggap sudah mencerminkan karakteristik siswa,” tandasnya.
Dalam US siswa akan mengerjakan tiga mata pelajaran (mapel). Tiap hari siswa hanya mengerjakan satu mapel dengan alokasi waktu selama dua jam. Tiga mapel itu yakni Bahasa Indonesia di hari pertama, Matematika untuk US hari kedua dan hari terakhir mengerjakan mapel IPA. Bagi siswa yang absen saat US utama dapat mengikuti US susulan yang dimulai 25-27 Mei mendatang.
Terkait pemindaian lembar jawaban US, menurut Nuryanto akan dilakukan oleh masing-masing Dispendik kabupaten/kota menggunakan aplikasi yang diberi Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud. Sementara, hasil pemindaian dari Dispendik akan dipindai ulang oleh Dindik Jatim.
Sementara di Surabaya, US SD/MI akan diikuti oleh 46.064 siswa. Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan, mengatakan kalau ujian sekolah SD/MI besok dipastikan berjalan lancar. “Harus lancar dong. Soal juga sudah disimpan di Polsek terus didistribusikan ke sub rayon masing-masing lembaga,” terangnya.
Ikhsan juga menegaskan, kalau ujian sekolah SD/MI ini jauh dari isu-isu kebocoran. “Siswa SD ini patuh-patuh lo. Mereka pasti mengerjakan dengan serius. Jadi jangan diganggu dengan isu bocor kunci jawaban,” ungkap mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat. Menurutnya, siswa SD ini harus tetap serius mengerjakan soal ujian sekolah, karena meski bukan penentu kelulusan tapi sangat menentukan ke jenjang SMP/MTs. [tam]
Data US SD/MI Jatim Tahun 2015
Jenjang Jumlah Lembaga Siswa Peserta US
SD Negeri 17.903 463.446
SD Swasta 1.279 41.867
MI Negeri 149 6.523
MI Swasta 6.531 123.914
SD Luar Biasa 158 431
Total 26.020 636.181
Sumber : Dinas Pendidikan Jatim
