65 Persen Petahana DPRD Sidoarjo Terpental

Sidoarjo, Bhirawa
Diperkirakan lebih dari 65% anggota petahana DPRD Sidoarjo tak terpilih lagi dalam penghitungan sementara Pilleg 2014, banyak yang mengaku lempar handuk. Suara pemilihnya tak mendukung, terutama dari Partai Demokrat yang kini menguasai kursi parlemen Sidoarjo.
Menurut Ketua DPRD Sidoarjo, H Sarto, dinamika politik dalam Pilleg 2014 terasa sangat keras, persaiangan Caleg dalam satu partai saja begitu ketat. Dalam penghitungan sementara suara Partai Demokrat Sidoarjo akan terjun bebas. Sebelas kursi yang dimiliki sekarang ini sudah tak bisa diselematkan lagi. ”Bisa mempertahankan enam kursi saja sudah bagus,” tandasnya.
Dapil V (Waru-Taman) yang Pemilu 2009 merupakan lumbung suara Partai Demokrat dengan empat kursi diperkirakan tinggal satu kursi saja. ”Saya belum tahu siapa yang menduduki satu kursi Dapil V dari Partai Demokrat,” tandasnya.
Untuk Dapil I (Kota-Tanggulangin-Candi) kemungkinan juga dapat satu kursi yang tampaknya ditempati pendatang baru. Dapil I ini dalam Pemilu lalu mendapat dua kursi, namun kini dapat satu kursi sudah bagus. Dapil IV (Krian-Balongbendo-Tarik) juga miris. Demokrat pernah dapat satu kursi, tetapi kini belum jelas. Apakah satu kursi itu bisa dipertahankan. Melihat kinerja Caleg Demokrat di Dapil IV ini rasanya pesimis dapat kursi. ”meski demikian penghitungan belum selesai. mudah-mudahan ada keajaiban bagi Partai Demokrat,” timpalnya.
Ketua DPD PKS Sidoarjo, Aditya Nindiatman, mengaku sedih melihat suara PKS yang jauh dari harapan. Sistem Pemilu terbuka ini dianggapnya merusak sendi-sendi demokrasi. Suara dihitung dengan rupiah. Caleg yang kaya yang berpeluang memenangkan pertarungan. Aditya yang Caleg nomor 1 Dapil I, mengaku belum tahu bagaiamana posisi suara PKS. ”Aneh sekali, saat kampanye akbar di Sidoarjo, PKS berhasil memutihkan GOR Sidoarjo. tetapi gelora itu tidak signifikan dengan realitas Pemilu,” tekannya.
Aditya beranggapan, kader PKS sangat sulit menghadapi situasi Pemilu terbuka seperti sekarang. Terlebih tekanan media sosial terhadap PKS sangat masiv. Minimal PKS mengamankan tiga kursi yang dimiliki sekarang.
Ketua Fraksi PKB, Ahmad Amir Aslichin, terang-terangan menyatakan belum tahu perolehan PKB.  ”Masing simpang siur informasinya,” katanya, Kamis (10/4) sore.
Kini yang dikuatirkan adalah kinerja DPRD bila banyak diantara mereka sudah tak terpilih lagi. Masa transisi sampai pergantian (pelantikan) anggota baru adalah masa-masa sulit. Masih banyak Perda yang belum selesai dikerjakan. Saat belum ada Pemilu saja banyak yang bolos, apalagi setelah tahu tidak jadi lagi. Pasti tak ada aktifitas kedewanan, kecuali bila ada kunker, bintek dan yang berbau ‘susukan’ (duit) pasti aktifitasnya muncul.
Sungkono, Caleg DPR RI menjadi fenomenal. Peluangnya masuk ke Senayan sangat terbuka lebar. Suara yang dikantongi jauh meninggalkan rival separtainya yakni petahana, Sunartoyo dan Ketua DPD PAN Sidoarjo, Imam Sugiri. Kantong terbesar Sungkono berada di Kec Krembung, Porong, Jabon dan Tanggulangin. Anggota DPRD Sidoarjo yang juga pengusaha industry berbahan kulit itu menyatakan ”Insya Allah, saya menang,” tegasnya. [hds]

Tags: