65 Ribu Siswa di Kediri Terima Paket Internet Gratis

Serah Terima Perdana Internet Dari Provider Internet pada Siswa yang di wakili Kepala Sekolah Dan Cabdindik wilayah Kediri.

Kediri, Bhirawa
Seluruh siswa jenjang menengah sederajat di Wilayah Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri menerima perdana dan paket kuota internet gratis sebagai sarana pembelajaran Daring. Paket perdana internet gratis ini tindak lanjut dari kerjasama Gubernur Jatim dengan salah satu provider internet untuk pembelajaran Daring pada masa Pandemi Covid 19.
Penyerahan bantuan ini dilaksanakan di Ruang Kembul Bujana Andrawina lingkungan Kantor Cabdindik Provinsi Jatim wilayah Kediri, Selasa (8/9). Dalam pelaksanaannya, penyerahan dibagi menjadi tiga gelombang, gelombang pertama diikuti 40 sekolah, gelombang dia sebanyak 34 sekolah, dan gelombang ketiga ada 45 sekolah.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri Provinsi Jatim, Drs Sumiarso MSi mengatakan, perdana internet ini akan diberikan pada seluruh siswa jenjang menengah sederajat negeri dan swasta, tak hanya itu seluruh Kepala Sekolah dan guru juga akan mendapatkan perdana internet ini.
“Tidak ada kriteria khusus yang mendapatkan perdana internet ini, SMA-SMK-MAN seluruhnya akan diberikan, Jumlahnya ada 65 ribu siswa,” katanya, Selasa (8/9)
Sumiarso berharap, dengan adanya bantuan kuota internet ini, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) secara dalam jaringan (daring) dapat dilaksanakan dengan baik. Mekanismenya sudah dijelaskan pihak provider. Jadi, harapannya orang tua yang terkendala masalah kuota bisa terbantu.
Sementara itu, untuk memudahkan komunikasi antara guru dan siswa, kartu perdana yang dibagikan kepada siswa sudah terhubung dengan Nomor Induk Siswa (NIS). Sehingga saat guru ingin menghubungi siswa, cukup melihat NIS maka akan terhubung dengan nomor siswa yang bersangkutan,” ucapnya.
Indra Dwi Hariadi, Manager Digital Produk area Jawa-Bali menjelaskan, bantuan kuota internet yang diterima mempunyai total 45 gigabyte. Kuota ini dibagi menjadi empat bulan, mulai September hingga Desember mendatang. Tiap bulan, ada 10 gigabyte kuota yang khusus digunakan mengakses pendidikan dan 1 gigabyte internet.
Menurut Indra, mengantisipasi penyalahgunaan kuota internet, siswa hanya dapat menggunakan 1 gigabyte untuk mengakses laman selain pendidikan. ”Jadi, 10 gigabyte itu hanya digunakan untuk mengakses platform pendidikan. Selain itu tidak bisa, hanya 1 gigabyte yang bisa digunakan untuk mengakses. Ini memang ketentuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan provider kami,” jelasnya. [van]

Tags: