664 Dokter Internsip Diterjunkan di Jatim

MoU PIDI antara Dinkes Jatim dengan KIDI di Surabaya

Surabaya, Bhirawa
Untuk meningkatkan kompetensi dokter, Dinkes Jatim memfasiltasi 664 dokter internship. Fasilitas yang disediakan Dinkes Jatim berupa pemagangan di beberapa Faskes Fasilitas Kesehatan yang tersebar di seluruh kabupaten/lota di Jatim.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim dr Kohar Hari Santoso mengaku, pada Program Internship Dokter Indonesia (PIDI), dokter internship akan ditempatkan dibeberapa Faskes yaitu 38 rumah sakit (11 rumah sakit pemerintah, 6 rumah sakit BUMN, 4 rumah sakit TNI/Polri, 17 rumah sakit swasta) dan 38 Puksesmas di kabupaten/kota. Selan itu dokter internship akan didampingi oleh pendamping atau pimpinan wahana. ”Selama melakukan pemagangan dokter internship ini akan dibimbing dan diarahkan oleh pendamping atau pimpinan wahana,” ucapnya.
Orang nomer wahid di lingkungan Dinkes Jatim ini mengungkapkan, pelaksanaan PIDI ini menjadi harapan untuk perbaikan sistem kesehatan di Jatim dan Indonesia. Disamping bertujuan untuk menjaga kualitas kompetensi dokter, program dokter internship ini juga diproyeksikan untuk meratakan distribusi tenaga dokter hingga kedaerah-daerah terpencil dan daerah bermasalah kesehatan.
“Sampai saat ini masih ada tujuh Puskemas di Jatim yang tidak memiliki dokter umum, tujuannya dengan PIDI masalah ketidaktersediaan dokter umum di tujuh Puskesmas ini dapat diatasi untuk sementara waktu,” ucapnya.
Kohar meminta, dengan dilaksanakan PIDI selama satu tahun di Jatim diharapkan dokter internship dapat membantu pemerintah dalam mempercepat pembangunan kesehatan di Jatim. Ada tujuh program yang menjadi fokus Dinkes dalam mempercepat pembangunan kesehatan di Jatim yaitu peningkatan kualitas Ponkesdes, pengembangan taman Posyandu, pendampingan Bumil resiko tinggi, percepatan elimisai kasus kusta, pengendalian HIV/AIDS dan pengendalian penyakit TB.
“Dari tujuh fokus pembangunan kesehatan ini ada tiga program yang menjadi PR besar Dinkes yaitu percepatan elimisai kasus kusta, pengendalian HIV/AIDS dan pengendalian penyakit TBm,” tegasnya.
Sekretaris Dinkes Jatim, Hertanto SKM MSi menyatakan, diharapkan 664 dokter internship yang diterjunkan di Jatim dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Dalam pelaksanan PIDI, dokter internship yang lolos akan mendapatkan Surat Tanda Regristrasi (STR) dari oleh Konsil Kedokteran Indonesia. STR ini akan menjadi syarat bagi dokter internship dalam mengembangkan karir sebagai PNS, karyawan dokter swasta, praktik mandiri dan program pendidikan dokter spesalis.
“Tentunya sebelum mendapatkan STR, dokter internship harus mendapatkan Surat Laporan Pelaksanaan Internship (SLPI) dari Dinkes kabupaten/kota yang merupakan dasar dalam penerbitan Surat Tanda Selesai Internship (STSI). Jadi tidak serta merta STR ini diterbitkan harus melalui tahapan SLPI dan STSI,” ujarnya.
Komite Intrenship Dokter Indonesia KIDI Asikin Iman Dachlan mengaku, pihaknya mengapresisasi langkah Pemprov Jatim melalui Dinkes Jatim dalam memfasilitasi 664 dokter internship. Dengan PIDI diharapkan dokter di Indonesia lebih berkompeten dan mahir dalam menjalani profesinya sebagai dokter. [dna]

Tags: