7.875 Pendaftar SMP Kawasan Ikuti TPA Hari Ini

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Dindik Surabaya, Bhirawa
Calon peserta didik baru yang mendaftarkan diri melalui jalur SMP kawasan di Kota Surabaya bakal menghadapi Tes Potensi Akademik (TPA) Senin (30/6) hari ini. Tes untuk mengukur kemampuan berpikir verbal, numerikal dan figural ini diprediksi akan diikuti oleh 7.875 pendaftar yang masuk dalam rekapan akhir Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya, Sabtu (28/6) pukul 23.00.
Para calon peserta didik tersebut setidaknya akan memperebutkan 3.751 kursi SMP kawasan. Dengan demikian, secara otomatis terdapat 4.124 siswa harus siap mengurungkan diri masuk di sekolah favorit tersebut. “Dalam tes tersebut tiap ruang akan diisi oleh 20 siswa dan dijaga oleh tim independen yang disiapkan dari salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Surabaya,” kata Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kota Surabaya Yusuf Masruh, Minggu (29/6).
Yusuf mengatakan, calon peserta didik tidak perlu was-was menghadapi soal-soal dalam TPA ini. Dia meminta agar peserta berusaha mengenal bentuk soal. Selain itu, peserta juga disarankan untuk menyiapkan alat tulis yang dibutuhkan. “Tidak perlu membawa alat bantu hitung seperti kalkulator, sebab itu tidak dibutuhkan saat tes,” tutur dia.
Dalam tes kali ini, tidak hanya siswa asal Kota Surabaya saja yang akan bersaing. Sebab, dalam rekap pendaftar jalur SMP kawasan dan SMA kawasan sejumlah siswa asal luar kota juga akan menjadi peserta. Misalnya saja lulusan SD dari berbagai daerah seperti Gresik, Sidoarjo, Ngawi, Bangkalan, Mojokerto, Jepara, Jakarta, hingga lulusan dari Kalimantan Selatan (Kalsel), tampak mendaftar jalur SMP kawasan. “Karena pendaftarannya online, pendaftar dari luar Kota Surabaya juga terfasilitasi,” kata Yusuf.
Sementara jumlah pendaftar di SMP kawasan begitu ketat, hal lain justru terjadi di SMA kawasan. Hingga pendaftaran ditutup, jumlah pendaftar hanya mencapai 4.129 pendaftar. Hal ini diprediksi akan membuka kesempatan siswa pemilik nilai Ujian Nasional (UN) kurang dari 32,00 dapat masuk SMA kawasan. Hal itu sangat dimungkinkan karena jumlah pendaftar di jalur kawasan cukup minim. Jumlah ini tidak ada dua kali lipat dibanding pagu sekolah kawasan yang sebesar 3.971 kursi.
Sementara 4.129 pendaftar ini kemungkinan didominasi pada sekolah kawasan pusat atau yang mendekatinya. Sementara kawasan pinggiran kemungkinan sepi peminat seperti tahun-tahun sebelumnya. Kepala Dindik Surabaya Iksan beralasan tidak mengumumkan sebaran pendaftar per sekolah agar siswa tidak terpatok pada sekolah-sekolah favorit dan  memilih sekolah yang paling dekat dengan rumahnya.
Dengan diumumkannya sebaran per sekolah, akan banyak peserta yang memilih sekolah-sekolah yang minim pendaftar dan itu jauh dari tempat tinggalnya. “Selain itu, sekolah kawasan ini juga ada Tes Potensi Akademik (TPA), jadi nanti setelah hasilnya tes keluar baru diumumkan,”kata dia.
Diakui Iksan, jumlah pendaftar jalur SMA kawasan di luar dari prediksinya. Sebelumnya, dia memprediksi ada sekitar 7.000 yang akan mendaftar di jalur kawasan sehingga perbandingannya 1 : 2 atau 1 : 3. Tetapi ternyata, prediksinya meleset. Jika pendaftar masih sedikit dan banyak pagu di sekolah tertentu yang kurang, pihaknya akan melakukan proses pemenuhan pagu. Dalam proses pemenuhan pagu hanya dikhususkan siswa yang memilih dalam satu wilayah sekolah asal dan mengabaikan pilihan di luar wilayah sekolah asal.
Jika pemenuhan pagu inipun belum terpenuhi, pihaknya akan melempar pagu sekolah tersebut untuk mengikuti seleksi jalur umum. Artinya, siswa yang tidak bisa mengikuti seleksi jalur kawasan karena terbentur nilai masih berkesempatan masuk sekolah kawasan. Seperti diketahui untuk bisa masuk ke sekolah kawasan nilai minimalnya 32,00 (rata-rata 8) serta tidak ada nilai di bawah 7,00. “Sekarang mereka (pendaftar jalur umum) sedang berdoa, berharap pagu sekoah kawasan tidak terpenuhi sehingga bisa masuk jalur umum,”pungkas Iksan. [tam]

Tags: