70 Siswa Belajar Sumber Energi Migas dan Nulis Berita

puluhan siswa belajar energi migas dan diajari menulis berita. (achmad basir

Bojonegoro,Bhirawa
Mata anak-anak tak bisa lepas dari layar di depan mereka. Proyeksi di layar menampilkan bagaimana proses pencarian sampai pengambilan minyak mentah dari dalam tanah. Kegiatan ini merupakan serangkaian program ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang bekerja sama dengan yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) bertajuk belajar energi migas di SMP Negeri 1 Gayam Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro pada Kemarin (20/10).
Acara yang diikuti oleh 70 siswa ini juga dihadiri oleh Kepala UPT Pendidikan wilayah 10 Kecamatan Kalitidu dan Gayam, Sujatmiko, Sekretaris Kecamatan Gayam, Ngadenan, dan perwakilan EMCL Beta Wicaksono.
Pada sambutannya, Kepala Sekolah Wahyudi menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro dan EMCL atas terselenggaranya acara ini. Dia berharap acara ini bisa bermanfaat untuk anak-anak.
“Apapun yang diterima wajib menyebarkan ilmu ini kepada siapapun. Apalagi migas ini terkait erat dengan pelajaran, juga dengan kehidupan,” ujarnya kepada para siswa.
Sementara itu perwakilan EMCL Beta Wicaksono memaparkan energi migas. Diharapkan siswa memahami tentang operasi migas yang ada di sekitar mereka dan bisa meneruskan informasi ini ke teman-temannya.
Beta menjelaskan tentang manfaat energi dan hidrokarbon. Apa pengertian hidrokarbon dan bagaimana kegunaannya. Ditambah dengan kebutuhan energi yang dibutuhkan manusia dalam sehari sebanyak 6,5 liter. Tentu saja bila dikalikan dengan jumlah rakyat Indonesia sebanyak 252juta jiwa, maka energi yang dibutuhkan sekitar 1,6 miliar liter setiap harinya.
Beta menambahkan, kegiatan ini merupakan komitmen EMCL di bidang pendidikan. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya kalangan pelajar bisa memahami industri migas yang ada di Bojonegoro.
“Kami juga mengapresiasi dukungan masyarakat termasuk dari kalangan pendidikan terhadap suksesnya proyek negara di Lapangan Banyu Urip,” ucapnya.
Menurut Beta, program Belajar Energi Migas telah dilaksanakan di berbagai sekolah di Bojonegoro dan Tuban sejak 2012 lalu.
“Semoga program ini bisa meningkatkan taraf pendidikan di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban,” katanya.
Usai belajar tentang energi migas, YKIB juga memberikan materi menulis kepada anak-anak. Untuk materi menulis berita dipandu oleh jurnallis senior dari Media Tempo, Sujatmiko. Untuk mencairkan suasana, Sujatmiko meminta beberapa anak untuk maju ke depan dan bercerita. Ketua osis di minta Jatmiko untuk menceritakan bagaimana proses pemilihan dirinya menjadi ketua osis.
“Teknik menulis berita yaitu memakai unsur 5W 1H, yakni What, Where, When, Who, Why dan How,” jelasnya.
Dia menjelaskan bagaimana unsur 5W1H ini diterapkan dalam menulis berita. Selain itu Jatmiko juga menekankan terkait menulis berita yang berimbang, cover both side, dan juga akurat menyebut data dan fakta. [bas]

Tags: