700 Lulusan SMP Terancam Tak Tertampung SMAN/SMKN

FT-22-04-13-10-300x212Kota Mojokerto, Bhirawa
Sedikitnya 700 siswa lulusan SMP di wilayah Kota Mojokerto dipastikan tak bisa masuk di SMAN dan SMKN tahun ajaran 2014/2015. Hal ini karena kapasitas SMA dan SMKN di Kota Mojokerto tak mampu menampung seluruh lulusan. SMP yang ada di kota dengan dua Kecamatan ini.
Dinas P dan K Kota Mojokerto sudah melakukan pemetaan Angka lulusan serta daya tampung sekolah negeri di Kota Mojokero. Pemetaan itu dilakukan menyusul bakal digelarnya PPDB (penerimaan peserta didik baru) online Juni-Juli nanti.
”Berdasarkan data jumlah peserta UN SMP/MTs di wilayah Kota Mojokerto, pada PPDB SMA/SMK Negeri Kota Mojokerto, kami perkirakan ada sekitar 700 calon siswa baru tak tertampung,” kata Sekretaris Dinas P dan K Kota Mojokerto, Sunardi, Minggu (25/5) kemarin.
Angka itu, menurut Sunardi, dipetakan dari perkiraan kompetisi menerobos bangku sekolah SMA/SMK negeri dari siswa lulusan SMP di wilayah Kota Mojokerto dan luar kota. Hanya saja, Sunardi belum membeber secara rinci hasil pemetaan yang disebut. ”Masih tahap perkiraan. Asumsinya, dari jumlah keseluruhan lulusan SMP di wilayah Kota Mojokerto dan kuota PPDB SMA/SMK Negeri
untuk siswa luar kota dibanding daya tampung tiga SMAN dan 2 SMKN yang ada,” tukasnya.
Asumsi hingga ratusan lulusan SMP yang tak tertampung di SMA/SMK Negeri itu, kata Sunardi, diantaranya terkait angka serapan belum meningkat secara signifikan, kendati pun tahun ajaran 2014/2014 ada penambahan tiga jurusan di SMKN 2.
Meski belum terjadi peningkatan angka serapan lulusan SMP ke SMA/SMK Negeri secara signifikan, pihaknya mengimbau calon siswa agar tak perlu khawatir. Karena, sekolah-sekolah swasta di Kota Mojokerto saat ini sudah semakin baik kualitasnya.
”Ini kesempatan bagi pengelola sekolah swasta untuk berkompetisi lebih maju lagi. Tunjukkan kualitas terbaik supaya menjadi daya tarik orangtua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah mereka,” kata Sunardi.
Hal itu juga agar terjadi pemerataan siswa di sekolah negeri dan swasta. Jangan sampai bertumpuk di negeri. Mulai tahun ini Kota Mojokerto menerapkan system PPDB online, sesuai  Perwali Mojokerto Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan PPDB Tahun 2014. Diatur dalam Perwali, dari keseluruhan kuota bangku SMA/SMK Negeri, siswa yang berdomisili atau sekolah di wilayah Kota Mojokerto mendapat porsi 90 %. Selebihnya untuk siswa luar kota.
Dari 90 % kuota untuk siswa asal Kota Mojokerto, dipatok 10% untuk jalur non akademik atau jalur prestasi. Dari 10% kuota siswa luar kota, juga dipasang 10% untuk jalur non akademik. Aturan main dalam PPDB secara real time online ini menyebabkan kompetisi memperebutkan bangku sekolah plat merah itu kian ketat.
Sementara itu, data Dinas P dan K Kota Mojokerto menyebutkan, jumlah peserta ujian nasional SMP di Kota Mojokerto sebanyak 2.720 siswa. Terdiri dari 67 siswa MTs dari dua lembaga, lalu 627 siswa SMP swasta dari delapan lembaga. Serta  2.026 siswa SMPN dari 10 lembaga.
Total 10 lembaga SMPN itu terdiri dari sembilan SMPN dan satu SMP terbuka yang menggunakan fasilitas pembelajaran di SMPN 3. Selain SMP Terbuka, ada satu sekolah lagi yang ujiannya digabung yakni SMP Al-Azhar. Empat siswa SMP Al-Azhar akan ujian di SMPN 6. Ribuan siswa yang terkategori siswa dalam kota plus siswa luar kota namun berdomisi di Kota Mojokerto inilah yang akan memperebutkan kursi pada kuota 90% dalam PPDB SMA/SMK negeri. [kar]

Tags: