71 Atlet Olimpiade Jalani Tes Kesehatan

Atlet OlimpiadeJakarta, Bhirawa
Sebanyak 71 atlet yang sudah dipastikan lolos Olimpiade 2016 dan yang akan menjalani kualifikasi kejuaraan empat tahunan itu akan menjalani tes kesehatan secara serentak dan diprakarsai oleh Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
“Tujuan tes ini untuk mengidentifikasi kondisi atlet yang dipersiapkan untuk Olimpiade 2016. Dari sini nantinya akan ditentukan penanganan yang dibutuhkan sesuai dengan high performance programme,” kata Ketua Satlak Prima, Ahmad Sucipto dalam keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, tes yang akan dilakukan atlet meliputi tes medis, psikotes dan fisik laboratorium terutama untuk atlet yang dipersiapkan untuk Olimpiade 2016. Tes sendiri akan dilakukan di Jakarta, Surabaya dan Bandung pada medio 6-20 Januari.
Adapun atlet yang akan menjalani tes kesehatan adalah 13 atlet angkat besi, 13 atlet bulu tangkis, dua atlet panahan, tujuh atlet atletik, satu atlet balap sepeda, lima atlet renang, 13 atlet rowing, delapan atlet voli pantai, empat atlet taekwondo dan lima atlet judo.
Program tes kesehatan bagi atlet merupakan gebrakan awal yang dilakukan oleh Satlak Prima pimpinan Ahmad Sucipto. Hal tersebut dilakukan untuk menentukan porsi latihan yang harus diberikan kepada masing-masing atlet termasuk memantau kondisi kebugaran atlet sebelum turun disebuah kejuaraan.
“Dengan program yang fokus pada individu atlet diharapkan mampu meningkatkan performa menjelang tampil di olimpiade maupun kejuaraan lain seperti SEA Games maupun Asian Games,” katanya menambahkan.
Mantan KSAL ini mengatakan, program kepelatihan individual itu akan diberlakukan setelah seluruh atlet yang masuk dalam Surat Keputusan (SK) Pelatnas Satlak Prima menjalani tahapan penelusuran (screening) kondisi fisik Januari 2016. Setelah ditentukan atlet akan dimasukkan dalam pengelompokan (cluster) tertentu. “Perlakuan terhadap atlet yang sudah ditentukan dalam cluster-cluster itu akan berbeda. Perlakuan terhadap Eko Yuli Irawan misalnya akan berbeda dengan perlakuan terhadap atlet lainnya. Ini disesuaikan dengan hasil screening tersebut,” katanya menegaskan.
Proses screening, kata dia, akan sangat berguna untuk menentukan kebutuhan latihan yang juga meliputi kebutuhan gizi dan kesehatan bagi atlet yang akan bertanding Olimpiade 2016. Sedangkan untuk atlet yang diproyeksikan berlaga di SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 akan kembali menjalani tes peningkatan fisik pada Maret.
Untuk Olimpiade Rio, ditargetkan ada 33 atlet Indonesia yang bisa berlaga. Saat ini, Indonesia baru memastikan 10 tiket yang terdiri dari tujuh atlet angkat besi, dua panahan dan satu atletik. Sedangkan untuk bulu tangkis masih menjalani kualifikasi hingga pertengahan 2016 meski secara peringkat sudah banyak yang lolos.
Pada kejuaraan bergengsi ini, atlet Indonesia diharapkan mampu merebut medali emas karena pada kejuaraan yang sama sebelumnya rentetan emas terputus. Salah satu cabang yang diharapkan menyumbangkan medali emas diantaranya adalah bulu tangkis. [ira.ant]

Tags: