72 Unit IPAL Dibutuhkan Atasi Pencemaran Kali

IpalPemprov Jatim, Bhirawa
Jika ingin Kali Surabaya menjadi bersih dan menjadi air baku yang layak, maka dibutuhkan setidaknya 88 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal untuk meminimalisir beban limbah domestik yang kebanyakan berasal dari limbah rumah tangga.
Jumlah  Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal untuk mengolah limbah domestik di sepanjang Kali Surabaya jumlahnya masih belum ideal. Sejatinya, sedikitnya dibutuhkan 88 IPAL, namun kenyataannya IPAL komunal baru terbangun masih 16 unit saja. Menilik hal itu, maka Kali Surabaya masih membutuhkan 72 unit IPAL komunal.
“Idealnya dibangun 88 IPAL komunal. Karena 1 IPAL bisa menampung limbah domestik dari 40 rumah. Tapi sekarang baru terbangun 16 unit IPAL komunal saja,” ujar Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH), Imam Rochan, Kamis(17/12).
Ia menjelaskan, jumlah IPAL komunal yang sedikit itu disebabkan anggaran yang dibutuhkan untuk membangun sebuah IPAL juga cukup tinggi. “Saat ini IPAL baru 16, daripemerintah, jasa tirta, dan universitas. Yang bisa bangun perusahaan menengah keatas yang ada dana CSR nya ataupemerintah melalui APBD,” katanya.
Ha itu diiyakan Kasubbid Wasdal Pencemaran Air BLH Jatim, Ainul Huri yang juga mengatakan, BLH Jatim pernah membangun beberapa IPAL komunal di Kali Surabaya. Pembangunan tersebut hanya untuk demplot atau percontohan saja.
“Kami sebenarnya tidak diperbolehkan membangun IPAL komunal secara fisik. Tapi itu kami lakukan hanya untuk percontohan saja seperti dibantaran wilayah Karah Jambangan,” ungkapnya.
Menurutnya, untuk membangun satu unit IPAL komunal membutuhkan biaya sedikitnya Rp 250 juta hingga Rp 400juta. “Semua tergantung dengan kapasitasnya. Jika limbah domestik yang ditampung lebih besar karena jumlahrumah yang cukup banyak, maka kapasitas IPAL nya juga hars lebih besar dan biayanya juga lebih tinggi,” katanya.
Ia menambahkan, pembangunan IPAL komunal tidak hanya pembuatan bak pengolahan air limbah saja namun jugatermasuk pembangunan jaringan perpipaan yang menghubungkan dengan rumah warga. IPAL komunal domestikmerupakan sarana berupa sumur atau tandon yang ditanam  di tanah sejumlah sembilan bak.
Untuk bak pertama berfungsi sebagai penampung awal air limbah rumah tangga. Setelah itu, disalurkan pada bakkedua dengan proses penjernihan hingga memasuki bak yang terakhir. Pada proses di IPAL tersebut, dapat diketahuiperbedaan limbah rumah tangga yang belum dan telah diolah.
Pada bak satu, air masih tampak keruh dan berwarna kelabu, namun air hasil olahan pada bak kesembilan lebihtampak jernih dan bening. Air pada bak kesembilan tersebut yang nantinya akan salurkan ke sungai.
Adanya proses limbah domestik melalui IPAL komunal, lanjutnya, maka limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai bisamemenuhi baku mutu dan bisa menekan tingkat beban pencemaran bagi Kali Surabaya. [rac]

Tags: