74 Orang Masuk Kabupaten Probolinggo Di-Rapid Test Antigen Hari Pertama

Rapid antigen di rest area Tongas,,[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Siapkan 15 Ribu Rapid Antigen di Check Point
Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Pemkab Probolinggo serius menerapkan tes rapid antigen untuk warga luar yang masuk ke wilayahnya. Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo menyiapkan 15 ribu alat tes rapid antigen untuk operasi check point di tiga pos perbatasan Kabupaten Probolinggo. Di hari pertama sebanyak 74 orang masuk Kab Probolinggo di-rapid test antigen.

Nilai anggaran untuk tes rapid antigen ini pun sangat besar. Mencapai sekitar Rp 3,7 miliar. Kebijakan ini diharapkan dapat menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Probolinggo, terutama selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo Dyah Kuncarawati Rabu (30/12) mengatakan, sebanyak 15 ribu alat tes rapid antigen itu disebar. Di antaranya disebar ke tiga titik pos perbatasan. Yaitu, di pos Rest Area Tongas, pos exit tol Leces, dan pos Masjid Bohay Paiton.

”Kami siapkan 15 ribu alat tes rapid antigen untuk check point di tiga titik pos perbatasan,” katanya.

Selain itu, alat tes rapid antigen itu juga disebar di puskesmas yang berada di wilayah zona merah. Yaitu, Kecamatan Paiton, Kraksaan, Gending, Dringu, Leces, dan Sumberasih.

Tujuannya, sebagai antisipasi adanya warga luar daerah yang masuk ke Kabupaten Probolinggo atau warga Kabupaten Probolinggo yang baru datang dari luar daerah. Terutama selama libur Nataru berlangsung.

”Jika hasil tes rapid antigen reaktif, bisa ditindaklanjuti langsung. Yaitu dengan tes swab dan menjalani karantina di rumah isolasi,” terangnya.

Pihaknya juga melibatnya sejumlah petugas kesehatan yang bertugas melakukan rapid test antigen. Di tiap satu titik pos check point ada empat petugas kesehatan yang stand by. Mulai dari sopir ambulans dan perawat. Lalu saat dilaksanakan operasi rapid test antigen, ditambah lima petugas khusus untuk melaksanakan tes.

”Petugas rapid antigen dari Labkesda Kabupaten Probolinggo,” terangnya, Senin (28/12).

Pemkab Probolinggo mulai menerapkan rapid test antigen untuk warga luar yang masuk ke wilayahnya. Sebanyak 74 orang yang masuk ke kabupaten langsung dites di pos Rest Area Tongas. Dan hasilnya, semuanya nonreaktif.
Operasi itu sendiri berlangsung sekitar dua jam. Dari 74 pelaku perjalanan itu, sebanyak 19 orang asal Kabupaten Probolinggo. Lalu, 2 orang dari Kota Probolinggo dan 53 warga luar daerah.

Mereka ini ada yang mengendarai mobil pribadi. Ada juga yang naik kendaraan umum. Semua kendaraan itu langsung dihentikan saat melewati pos Rest Area Tongas. Kemudian, penumpangnya diminta turun dan menjalani rapid test antigen.

Operasi pelaku perjalanan di Tongas kemarin melibatkan sejumlah petugas. Yaitu, 30 personel Polri, TNI, dan Satpol PP. Ada juga lima petugas khusus yang bertugas melakukan rapid test antigen. Mereka mengenakan APD (alat pelindung diri) lengkap. Kemudian, dua tenaga kesehatan (nakes) bertugas mencatat mereka yang terjaring operasi.

Awalnya, beberapa mobil pribadi yang melintas dari arah barat ke timur langsung diarahkan masuk ke Rest Area Tongas. Baik itu kendaraan pelat Probolinggo maupun luar daerah. Semuanya lantas menjalan rapid test antigen.

Selang 30 menit kemudian, petugas kembali mengarahkan kendaraan yang melintas masuk ke Rest Area Tongas. Ada rombongan mobil Elf dari Tanggul, Kabupaten Jember. Mereka habis menghadiri acara di Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan dan hendak pulang ke Tanggul.

Salah satu yang dites cepat atau rapid antigen kemarin yaitu Reny Mardiana, asal Kepanjen, Kabupaten Malang. Dia mengaku akan ke rumah asal suaminya di Desa Sumendi, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Reny sendiri selama dari Malang, tidak menyiapkan surat sehat hasil rapid test antigen. Sebab, dari Malang tidak ada pemeriksaan. Di jalan tol pun hanya pemeriksaan suhu tubuh saja.

“Awal dicegat kaget. Tapi bagus juga rapid test antigen gratis. Terus ini sebagai bentuk pencegahan penyebaran Covid-19 juga. Hasil rapid test antigen saya dan anak saya, nonreaktif,” katanya.

Ugas Irwanto selaku ketua penegakan hukum Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo mengatakan, pemeriksaan rapid test antigen di pintu masuk Kabupaten Probolinggo ini sesuai imbauan dari pemerintah pusat. Karena itu, pemkab pun betul-betul melakukan check point.

Dengan check point ini, pihaknya turut serta memantau kondisi masyarakat Indonesia selama melakukan perjalanan. Baik dari Kabuapten Probolinggo atau dari luar Kabupaten Probolinggo. Sebab selama periode libur panjang lalu, banyak klaster yang membuat masyarakat tertular Covid-19.

”Nantinya kalau hasil rapid test antigen reaktif, bagi warga Kabupaten Probolinggo langsung akan kami karantina di rumah isolasi. Karena antigen ini persentase keakuratannya luar biasa tinggi, hampir sama dengan swab PCR,” katanya.

Bagi warga dari luar kabupaten yang hasil tesnya reaktif, dikatakan Ugas, langsung akan disuruh kembali ke rumahnya masing-masing.

Pertimbangannya, agar tidak menular pada yang lain. Sebab, pihaknya tidak yakin bahwa selama perjalanan nanti mereka yang hasil tesnya reaktif tidak berhenti di tengah jalan.

”Perintah dari Satgas Kabupaten, Ibu Bupati bersama Forkopimda termasuk Polresta sepakat bahwa kami akan melakukan pengetatan di tiga titik. Yaitu, Tongas, Paiton, dan Leces,” tuturnya.

Hari pertama, menurutnya, dimulai di Tongas. Total ada 74 orang yang terjaring operasi pelaku perjalanan. Mereka semua dites cepat antigen dan hasilnya nonreaktif semua.

Untuk waktu operasi di perbatasan, menurut Ugas, pihaknya tidak menetapkan waktu atau jam. Namun, nantinya Satgas akan melihat kondisi perkembangan kerawanan. Jika banyak pengendara masuk ke Kabupaten Probolinggo, maka operasi akan dilakukan.

”Jadi operasi ini dilakukan bergantian dan acak selama libur Nataru. Kalau sesuai surat edaran bupati, operasi rapid test antigen ini akan berlangsung sampai tanggal 8 Januari,” tambahnya.(Wap)

Tags: